Bikin Hetero Space, Wali Kota Gibran: Awas Kalau Tidak Digunakan!

Ketika perusahaan rintisan berkumpul di Surakarta

Bandung, IDN Times - Gelaran kompetisi perusahaan rintisan anyar (start-up), Hetero for Start-up Season 2 kembali digelar di Surakarta, Jawa Tengah. Acara tersebut dihelat bertepatan dengan peresmian Hetero Space Solo, yang diharapkan dapat menjadi ruang pemberdayaan UMKM pada akhir pekan lalu.

Meski digelar di Surakarta, HFS kali ini memang mengundang perusahaan rintisan di seluruh penjuru Indonesia, bahkan ada peserta yang terbang dari Papua hingga Aceh. Hal itu pula yang membedakan HFS musim pertama dan kedua.

Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang juga inisiator Hetero for Start-up sempat berbincang dengan Zaidan Akbar, Chief Production Officer Buangdisini, salah satu start-up layanan pengelolaan sampah. Zaidan merupakan salah satu dari 40 peserta bootcamp HFS.

Bagi Ganjar, Buangdisini merupakan start-up yang patut dicontoh karena menyediakan solusi bagi permasalahan pengelolaan sampah. “Bagus ini, memecahkan masalah kita soal sampah,” kata Ganjar, dalam rilis yang diterima IDN Times, Jumat (24/12/2021).

“Pesan saya jangan cuma botol saja, ke depan bagaimana bisa seluruh botol di-collect dan merambah ke lainnya, kaleng misalnya. Lebih bagus lagi kalau pemulung juga bisa profesional dibayar,” tutur Ganjar.

Tak hanya start-up yang fokus pada bidang lingkungan. Di sisi lain, ada pula perusahaan rintisan yang merambah ke bidang makanan sehat seperti Tambiyaku, usaha EO virtual, Global Milenial, dan beberapa bisnis lain yang bertahan di era pandemi.

Selain Ganjar, acara itu pun dihadiri oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, dan Kepala Dinas Koperasi & UMKM Jateng Ema Rachmawati.

1. HFS diikuti oleh 40 tim start-up terbaik

Bikin Hetero Space, Wali Kota Gibran: Awas Kalau Tidak Digunakan!Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Bootcamp yang digelar pada 18-20 Desember 2021 ini merupakan salah satu tahapan dari Hetero for Startup Season 2. Acara ini diikuti oleh 40 tim start-up terbaik yang telah dijaring dari 1.631 wirausaha.

Peserta telah dibekali materi yang disiapkan tim dan diseleksi secara bertahap hingga babak final. Pada tahap final, pemenang bisa mendapatkan bantuan pendampingan dan pembelian produk senilai Rp100 juta.

Saat meresmikan Hetero Space, Ganjar Pranowo meminta agar kalangan muda memanfaatkan tempat ini untuk mengembangkan kreativitas para wirausaha UMKM muda di Jateng.

"Harapan saya ini jadi hub untuk creative hub (wadah kreativitas) berikutnya, karena di Solo itu sudah banyak banget. Mas Gibran sudah buat banyak. Nah, sekarang Hetero Space yang ada di sini kami harapkan bisa menambah nuansa itu," kata dia.

2. Hetero Space adalah permintaan warga Surakarta

Bikin Hetero Space, Wali Kota Gibran: Awas Kalau Tidak Digunakan!instagram.com/Gibran_rakabuming

Pada kesempatan yang sama, Gibran Rakabuming berharap dengan adanya berbagai fasilitas dari pemerintah, UMKM di Solo bisa naik kelas. Ia juga memastikan bahwa Hetero Space Solo merupakan jawaban dari permintaan masyarakat.

“Dulu banyak yang minta ada ruang publik kolaborasi. Nah, ini tempatnya sudah ada, awas kalau tidak digunakan. Harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, apalagi akses permodalan sudah lengkap," kata Gibran.

Hetero Space Solo berdiri di atas lahan seluas 1.500 meter persegi di Jl Jenderal Urip Sumoharjo No 92, Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Surakarta.

Bangunan ini sebelumnya merupakan gedung milik Dinas Pekerjaan Umum, yang telah direnovasi untuk menyediakan ruang-ruang yang dibutuhkan, serta membangun suasana yang lebih relate dengan generasi muda.

Gibran juga menyinggung soal banyaknya UMKM di Solo. Ke depan, ia berharap akan muncul unicorn bahkan decacorn baru yang berasal dari Solo.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan telah menyiapkan cyber security bagi UMKM yang akan naik kelas terkait isu keamanan digital.

3. Berharap UMKM lebih produktif dan berdaya saing

Bikin Hetero Space, Wali Kota Gibran: Awas Kalau Tidak Digunakan!Ilustrasi startup (IDN Times/Umi Kalsum)

HFS merupakan buah kolaborasi antara Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pemprov Jateng, dengan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui payung program Sampoerna Untuk Indonesia.

Salah satu fokus program Sampoerna Untuk Indonesia ialah pengembangan UMKM yang dilakukan lewat pelatihan keterampilan usaha dan ekonomi digital secara terpadu dan menyeluruh. Diharapkan, upaya ini dapat menggerakkan roda perekonomian bangsa dan turut mewujudkan kemandirian UMKM di Indonesia.

Kepala Urusan Eksternal Ishak Danuningrat mengatakan, Sampoerna memang telah berkomitmen mengembangkan keterampilan usaha para pelaku UMKM dan ekonomi digital secara terpadu dan menyeluruh.

“Dengan demikian, mereka (pelaku UMKM) menjadi lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing,” tutur Ishak.

Baca Juga: Mau Bantuan Usaha Total Rp100 Juta? Daftar Hetero for Startup Season 2

Baca Juga: Startup Ini Buat Microchip Ditanam Bawah Kulit untuk Paspor Vaksin

Baca Juga: Keren! Ada 2.319 Startup di Indonesia, 8 Unicorn dan 1 Decacorn

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya