Bawa Perubahan, Program Kartu Prakerja Disanjung Internasional

Kartu Prakerja disebut ‘game changer’ dalam tiga tahun

Bandung, IDN Times –Kartu Prakerja baru saja mendapat pengakuan internasional karena dianggap berhasil memanfaatkan teknologi digital untuk memberi manfaat pada 16.4 juta orang di Indonesia. Program tersebut sudah dijalankan selama tiga tahun lamanya.

Pakar pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) menilai Prakerja adalah game changer, atau pembawa perubahan dalam upaya meningkatkan pembelajaran bagi orang dewasa di luar pendidikan formal.

Hal itu diungkapkan Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning, David Atchoarena saat membuka acara pendukung Sidang ke-61 Komisi Pembangunan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN CSocD-61 PBB) yang digelar di New York, Amerika Serikat.

Ia tampil untuk webinar publik bertajuk Bringing 16.4 Million People Closer to Full and Productive Employment and Decent Work Using Digital Technology pada Jumat, 10 Februari 2023.

1. Kartu Prakerja dinilai inovatif

Bawa Perubahan, Program Kartu Prakerja Disanjung InternasionalBawa Perubahan, Program Kartu Prakerja Disanjung Internasional (IDN Times/Istimewa)

David mengatakan, pemanfaatan perkembangan digital dalam pelaksanaan Kartu Prakerja dengan menyediakan pelatihan adalah hal yang baik dan inovatif, terutama terkait pembelajaran dan pendidikan orang dewasa (adult learning and education).

“Ini sekaligus membangun jembatan antara pendidikan formal dan informal. Teknologi menjadi ‘game changer’ terutama dalam memberikan tempat bagi platform digital untuk pengembangan keterampilan angkatan kerja (upskilling dan reskilling),” katanya, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (11/2/2023).

Ia menambahkan, pengalaman Kartu Prakerja patut ditiru negara-negara lain. Apa yang dilakukan Prakerja dinilai David sejalan dengan misi organisasi yang dipimpinnya yakni memberikan kesempatan pembelajaran seumur hidup.

“Tujuan pembelajaran sepanjang hayat, antara lain bertujuan untuk menekan ketidakadilan gender dan ketimpangan ekonomi,” ujar David.

2. Ada 51 persen perempuan dan 3 persen disabilitas mendapat manfaat Kartu Prakerja

Bawa Perubahan, Program Kartu Prakerja Disanjung InternasionalMenteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto (dok. Youtube Kemenko Maritim dan Investasi)

Acara webinar dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Cipta Kerja sebagai lembaga pengarah kebijakan Program Kartu Prakerja.

Ia menguraikan, Prakerja merupakan misi kemanusiaan dengan pemberdayaan yang melibatkan pendidikan, ketenagakerjaan, dan kewirausahaan.

“Hasilnya, sejak tahun 2020 hingga 2022, lebih dari 16,4 juta orang dari seluruh wilayah dan kota di Indonesia telah mengikuti program ini. Sebanyak 51 persen dari mereka adalah perempuan dan 3 persen adalah penyandang disabilitas. Dari mereka yang menganggur, sepertiga dari mereka kini bekerja, baik sebagai pemilik usaha kecil maupun sebagai karyawan,” kata Airlangga.

Airlangga menyatakan bahwa program ini lebih dari sekadar kebijakan, pendanaan, atau teknologi. Dibutuhkan perubahan radikal dalam institusi dan budaya, serta di pemerintahan, perusahaan dan individu.

3. Menyelamatkan nasib perempuan pemilik usaha mikro

Bawa Perubahan, Program Kartu Prakerja Disanjung InternasionalBawa Perubahan, Program Kartu Prakerja Disanjung Internasional (IDN Times/Istimewa)

Dalam forum yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menambahkan, Kartu Prakerja memberikan beasiswa kepada angkatan kerja yang bisa secara bebas memilih pelatihan online yang tersedia di mitra e-marketplace yang relevan dengan pasar kerja saat ini tanpa diskriminasi.

“Sebanyak 12 persen penerima berusia lebih dari 50 tahun, 19 persen adalah lulusan SMP,” ujar Denni.

Sementara spesialis Statistik UN Women kantor Asia Pasifik Cecilia Tinonin mengungkapkan, pandemi memberikan dampak besar terhadap perempuan pemilik usaha mikro.

Tidak banyak perempuan yang bisa beralih ke digital dalam menjalankan usahanya. “Pada 2022, ada 2,8 miliar orang di dunia tidak memiliki akses ke internet, dan perempuan, terutama pada kelompok usia yang lebih tua, berada pada posisi yang kurang menguntungkan,” kata Cecilia.

4. Hampir seluruh penerima manfaat Kartu Prakerja merasa puas

Bawa Perubahan, Program Kartu Prakerja Disanjung InternasionalIlustrasi Kartu Pra Kerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, Ketua Policy Working Group Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan memaparkan, dari penelitian yang dilakukan Bank Dunia dan TNP2K, 96 persen penerima manfaat Kartu Prakerja mengaku puas dengan pelatihan yang diterima dan juga kecepatan pencairan insentif.

“Kartu Prakerja merupakan program pemerintah pertama di Indonesia dengan implementasi digital end-to-end dan pembayaran Government-to-Person (G2P) yang berpusat pada penerima manfaat,” kata Elan.

Baca Juga: Hati-hati Penipuan, Ini Ciri-Ciri Penawaran Pendaftaran Prakerja Palsu

Baca Juga: Kartu Prakerja 2023 Pakai Skema Normal, Pemerintah Siapkan Rp4,37 T

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya