Menerka Tujuan Prabowo Libatkan Pelajar di Sistem Pertahanan

Benarkah Prabowo terinspirasi konsep pertahanan Amerika?

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tengah menyiapkan konsep untuk sistem pertahanan Indonesia baru. Gagasan ini digadang-gadang mampu meningkatkan kekuatan perang Indonesia jika suatu saat terjadi krisis militer.

Konsep ini tentunya sudah diperhitungkan dengan baik oleh Prabowo, pengalaman panjangnya di dunia militer membuat mantan perwira TNI berpangkat Letnan Jenderal ini paham benar apa yang dibutuhkan untuk pertahanan Indonesia.

Lalu, apa konsep yang ditawarkan oleh Prabowo untuk sistem pertahanan Indonesia baru tersebut?

1. Prabowo bentuk program Komcad pertahanan negara

Menerka Tujuan Prabowo Libatkan Pelajar di Sistem PertahananPenarikan pasukan BKO TNI Angkatan Darat dari Kota Sorong (ANTARA/Ernes)/Antara

Dalam rapat kerja (raker) perdananya dengan Komisi I DPR beberapa waktu lalu, Prabowo sempat melemparkan gagasan untuk membuat komponen cadangan (komcad) pertahanan militer yang melibatkan unsur pelajar di dalamnya.

Menurutnya, pertahanan sebuah negara akan bekerja secara maksimal jika melibatkan kaum intelektual seperti pelajar hingga mahasiswa yang berpartisipasi langsung demi memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Mengenal Kementerian Pertahanan yang Dipimpin Menhan Prabowo Subianto

2. Prabowo akan gandeng Kemendikbud untuk sukseskan program Komcad

Menerka Tujuan Prabowo Libatkan Pelajar di Sistem PertahananMendikbud Nadiem Makarim beri sambutan pada Milad Muhammadiya ke 107 di Gedung Sportorium UMY, Senin malam (18/11). IDN Times/Humas dan Protokol UMY

Untuk menggalang gagasannya tersebut, Prabowo menegaskan bahwa Kemenhan tidak bisa berjalan sendirian. Oleh sebab itu ia akan menggandeng kementerian terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di bawah naungan Nadiem Makarim.

Nantinya, Kemendikbud berhak mengatur susunan Komcad dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

3. Komcad terdiri dari pelajar di tingkat SMP hingga perguruan tinggi

Menerka Tujuan Prabowo Libatkan Pelajar di Sistem PertahananIlustrasi simulasi bencana. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Dalam konsep tersebut, Prabowo menjelaskan mengenai pembagian sistem pertahanan menjadi dua cluster, yakni militer dan non militer. Unsur militer menjadi basis utama pertahanan, sedangkan non militer hanya cadangan atau pendukung.

Untuk non militer atau cadangan, ia akan memasukan unsur pelajar mulai setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga mahasiswa di tingkat Perguruan Tinggi.

4. Konsepnya bersifat suka rela bukan wajib militer

Menerka Tujuan Prabowo Libatkan Pelajar di Sistem Pertahananinstagram.com/kopasus_komando

Kendati demikian, Prabowo yang juga merupakan mantan Danjen Kopassus ini menegaskan, unsur pertahanan dari Komcad di tingkat pelajar dan mahasiswa ini bersifat suka rela. Ia menilai hanya ada konsep negara mengatur sumber daya manusia menjadi komponen cadangan pertahanan nasional.

Ini tentunya sangat berbeda dengan konsep wajib militer yang mengharuskan setiap warga negaranya berperan aktif menjaga pertahanan seperti yang dilakukan oleh negara lain.

Wajib militer juga dikatakan oleh Prabowo tidak diatur di dalam undang-undang, sehingga pemerintah tidak bisa memaksakan kehendak tersebut ke warganya.

5. Prabowo jadikan Komcad Amerika sebagai rujukan

Menerka Tujuan Prabowo Libatkan Pelajar di Sistem Pertahananpexels/pixabay

Konsep mengenai Komcad yang digagas Kemenhan diakui Prabowo merujuk pada sistem pertahanan Amerika Serikat (AS).

Prabowo menuturkan, AS memiliki sumber Komcad dari kalangan pelajar hingga mahasiswa sebanyak 80 persen. Ini tentunya lebih besar dari komponen militer utamanya yang hanya ada 20 persen.

Kendati komponen militer utamanya kecil, AS merupakan salah satu negara dengan sistem pertahanan terkuat di dunia.

Baca Juga: Prabowo: Doa Bukan Strategi untuk Pertahanan 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya