Doa Tobat dari Perbuatan Dosa, Ayat, Latin dan Terjemahannya

Manusia sering berbuat maksiat dan kekhilafan, bertobatlah

Jakarta, IDN Times – Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT sering kali tidak bisa menghindari maksiat dan kekhilafan. Oleh karena itu, setiap orang di dunia ini sejatinya tidak akan luput dari perbuatan salah dan dosa.

Sebab dosa bisa menjadi penghalang kita untuk masuk surga, alangkah lebih baik apabila semasa hidupnya manusia sempat mengakui khilaf dan dosanya, yakni dengan bertobat dan meminta maaf kepada Allah SWT sebelum ajal menjemput.

Sesungguhnya Allah SWT membuka pintu maaf selebar-lebarnya bagi hamba yang menyadari dan menyesali kesalahan yang pernah dilakukan.

Adapun salah satu cara bertobat adalah dengan melaksanakan salat tobat serta membaca doa tobat sebagai pengakuan kesalahan.

Dilansir dari nu.or.id, berikut beberapa lafal doa tobat yang pernah dilafalkan oleh para Nabi dan dapat kita amalkan untuk memohon kembali rida dari Allah SWT:

1. Bacaan doa tobat Nabi Adam AS dan Siti Hawa

Doa Tobat dari Perbuatan Dosa, Ayat, Latin dan TerjemahannyaIlustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Untuk memanjatkan doa tobat dan memohon ampunan dari Allah SWT, dapat dilakukan dengan membaca lafal doa tobat yang pernah dibaca oleh Nabi Adam AS dan Siti Hawa.

Lafal doa ini diabadikan sebagai ayat suci Al-Qur'an yakni pada QS. Al-A’raf ayat 23, sebagai berikut:

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.

Artinya, “Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi,” Surat Al-A‘raf ayat 23.

Baca Juga: Doa-doa Terbaik bagi Pasangan Baru Menikah, Termasuk di Malam Pertama

2. Bacaan doa tobat Nabi Yunus AS

Doa Tobat dari Perbuatan Dosa, Ayat, Latin dan TerjemahannyaIlustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Nabi Yunus AS juga pernah memanjatkan doa tobat kepada Allah SWT, tepatnya di tiga kegelapan yakni kegelapan malam, kegelapan di bawah permukaan laut dan kegelapan di dalam perut ikan.

Adapun bacaan doanya ialah sebagai berikut:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah,” (QS. Al-Anbiya ayat 87).

Baca Juga: Doa Dibukakan Pintu Rezeki dari Semua Penjuru dan Halal

3. Bacaan doa tobat Nabi Muhammad SAW

Doa Tobat dari Perbuatan Dosa, Ayat, Latin dan TerjemahannyaIlustrasi berdoa (IDN Times/Fikriyah Nurshafa)

Selain Nabi Adam AS dan Nabi Yunus AS, Nabi Muhammad SAW juga pernah mengajarkan doa tobat sebagai lafal pengakuan dosa.

Para ulama menganjurkan bacaan doa ini untuk diamalkan dalam salat, tepatnya setelah membaca tasyahud akhir dan sebelum salam.

Adapun bacaan doanya ialah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ

Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.

Artinya, “Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang,” HR Bukhari dan Muslim.

Selain itu, dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim juga dijelaskan salah satu bacaan doa taubat yang diajarkan Rasulullah, yakni sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيْئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي؛ وَخَطَئِي وَعَمْدِي؛ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Allāhummaghfir lī khathī’atī wa jahlī, wa isrāfī fī amrī, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Allāhummaghfir lī jiddī wa hazlī, wa khatha’ī wa ‘amdī. Wa kullu dzālika ‘indī. Allāhummaghfir lī mā qadamtu wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a‘lantu, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru, wa anta ‘alā kulli syai’in qadīrun.

Artinya, “Tuhanku, ampunilah kekeliruan dan kebodohanku, kelewatanbatasku dalam sebuah hal, dan dosaku yang mana Kau lebih tahu dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku dalam serius dan gurauanku, kekeliruan dan kesengajaanku. Apa pun itu semua berasal dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku yang terdahulu dan terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan kunyatakan, dan dosa yang mana Kau lebih tahu dariku. Kau maha terdahulu. Kau maha terkemudian. Kau maha kuasa ata segala sesuatu,” (HR Bukhari dan Muslim).

4. Tiga syarat melakukan tobat

Doa Tobat dari Perbuatan Dosa, Ayat, Latin dan TerjemahannyaIlustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Bertobat dan memohon ampunan dari Allah SWT tidak serta-merta cukup hanya dengan  membaca bacaan doa tobat. Kita sebagai manusia harus mampu menunjukkan kesungguhan hati, serta niat yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.

Setidaknya ada tiga syarat melakukan tobat yang harus dipenuhi sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam Kitab Al-Ghunyah antara lain:

  • menyesali kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan
  • meninggalkan setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun.
  • berjanji dan berusaha untuk tidak kembali pada dosa dan kesalahan

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya