Terungkap! Penyebab Tinggi Kematian Pasien COVID-19 di 3 Provinsi Ini

Penyebab kematian bisa dipicu tiga faktor

Jakarta, IDN Times - Pasien konfirmasi positif COVID-19 dengan komorbid atau penyakit bawaan menjadi kelompok yang rentan. Bahkan, komorbid menjadi penyebab terbanyak kematian pasien virus corona di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana menjelaskan berdasarkan analisa di Provinsi Jawa Timur, sebanyak 95 persen pasien positif COVID-19 meninggal dunia karena komorbid. Jenis penyakit bawaan di antaranya penyakit paru-paru dan jantung.

“Memang karena penyakit bawaan ada yang sakit paru-paru dan diabetes ini akan lebih sulit untuk recovery kondisi kesehatan. Ini menjadi perhatian khusus untuk mereka yang komorbid, usahakan tidak sampai tertular,” kata Herlin dalam siaran tertulis, Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Tambah 30, Kelurahan dengan Nol Kasus COVID-19 di Surabaya Jadi 33

1. Pasien datang terlambat ke rumah sakit juga jadi faktor

Terungkap! Penyebab Tinggi Kematian Pasien COVID-19 di 3 Provinsi IniDok.IDN Times/Humas RSUD Klungkung

Herlin mengatakan penyebab lain kematian pasien COVID-19 di Jawa Timur adalah datang terlambat ke fasilitas kesehatan. Dia mengaku pihaknya sudah melakukan antisipasi bahwa semua pasien positif virus corona tanpa gejala bisa isolasi di rumah.

Selain itu, warga juga diminta tidak keluar rumah jika tidak ada perlu mendesak, rajin cuci tangan pakai sabun, dan memakai masker. Terkait kesiapsiagaan, kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan selalu dipantau dan akan dilakukan penambahan jika diperlukan.

“Insyaallah SDM kesehatan dan alat kesehatan aman di tiga bulan ini. Hal ini tidak jadi persoalan, karena kami sudah menyiapkan 127 rumah sakit, tapi kalau pada saat kondisinya berat, maka ada lima rumah sakit yang akan kami siapkan, yakni RSUD Dr Soetomo, RSUD Dr Saiful Anwar, RSAL dr Ramelan, RS Unair, RSUD Madiun,” ucap Herlin.

2. Penyebab terbanyak kematian pasien COVID-19 di Sulawesi Selatan penyakit bawaan

Terungkap! Penyebab Tinggi Kematian Pasien COVID-19 di 3 Provinsi IniIlustrasi tenaga medis (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Sama dengan kasus di Jawa Timur, di Provinsi Sulawesi Selatan, penyebab terbanyak kematian pasien COVID-19 adalah penyakit bawaan. Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Muhammad Ichsan Mustari mengatakan, kasus kematian di wilayahnya hampir 97 persen diakibatkan komorbid.

“Dari Sulawesi Selatan, jumlah kematian mengalami penurunan hingga 2,6 persen. Kasus kematian karena komorbid hampir 97 persen. Komorbid ini yang memperberat kondisi pasien,” tutur Ichsan.

Namun demikian, ia menjamin kesiapan fasilitas kesehatan dan SDM kesehatan untuk menangani pasien COVID-19 di Sulawesi Selatan.

3. Penyebab kematian bisa dipicu tiga faktor

Terungkap! Penyebab Tinggi Kematian Pasien COVID-19 di 3 Provinsi IniIlustrasi (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menanggapi penyebab kematian pasien COVID-19 disebabkan oleh berbagai faktor. Secara teoritis, ia menjelaskan penyebab kematian bisa disebabkan dari faktor agent, host, environment, dan pelayanan kesehatan.

Ia mencontohkan agent dalam kasus ini adalah virus SARS-CoV-2. Pasien positif COVID-19 yang diakibatkan oleh virus dapat dilakukan tata laksana isolasi mandiri dan menurutnya hampir 100 persen pasien sembuh.

4. Jateng melakukan skrining kelompok rentan

Terungkap! Penyebab Tinggi Kematian Pasien COVID-19 di 3 Provinsi IniPerwakilan ibu hamil dan nifas (IDN Times /Hilmansyah)

Faktor lain berupa host atau penderita COVID-19 yang sudah lansia dengan komorbid. Ini sangat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap kematian.

“Maka dari itu, di Jateng dilakukan skrining kelompok rentan seperti ibu hamil, dan lansia dengan komorbid. Mereka yang jadi prioritas tes,” ucap Yulianto.

Tak hanya itu, Yulianto menilai, alat-alat kesehatan pun bisa menjadi faktor penyebab kematian, seperti di antaranya ventilator. Menurut dia, tingkat kesembuhan menggunakan ventilator itu rendah, maka dari itu alternatif lain yang dilakukan dengan menggunakan High-Flow Nasal Cannula.

 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: 7 Bulan COVID, di Awal Oktober Kesembuhan RI Lebih Tinggi dari Dunia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya