Kronologi Penemuan Jasad Bocah Korban Pembunuhan di Dalam Lemari

Orangtua mengira APA diculik, namun ternyata...

Jakarta, IDN Times - Saat itu, Kamis (5/3) sore, di gang Jalan B, Sawah Besar, Jakarta Pusat cuaca nampak mendung. Seorang ibu gelisah mencari anak yang berusia 5 tahun yang tidak kunjung pulang meski gelap akan datang.

Perempuan tersebut bernama Ratnawati (35), ibu dari korban bocah APA (5) yang tewas di tangan gadis remaja NF (15) yang masih tetangganya.

Kala itu, Ratnawati tidak tahu bahwa hari itu menjadi hari terakhir dia melihat anaknya. Sebelum menghilang, Ratnawati sempat memandikan dan memakaikan baju putri kecilnya sebelum bermain seperti biasa.

Saat ini Ratnawati masih syok dan enggan bercerita, namun sang suami yakni Kartono berusaha tegar dan menceritakan kronologi menghilangnya anaknya sampai detik-detik jasad ditemukan dalam lemari milik pelaku pada IDN Times, Senin (9/3).

1. Kartono mengira putrinya diculik

Kronologi Penemuan Jasad Bocah Korban Pembunuhan di Dalam LemariAyah korban, Kartono (40) masih syok dengan kejadian yang menimpa putrinya, Senin (9/3) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kartono menceritakan istrinya meneleponnya pukul 19.00 dan mengabarkan kehilangan APA. Sampai rumah, dia mendapati istrinya cemas. Tidak lama, Kartono meminta bantuan tetangga untuk mencari keberadaan putrinya.

"Yang saya pikirkan saat itu anak saya mungkin diculik atau nyasar, jadi saya dibantu tetangga mencari ke seluruh gang, katanya rumah pelaku juga sudah dicari tapi gak detail juga sampai ke dalam lemari," ungkapnya.

Hampir 4 jam mencari, Kartono dan Ratnawati memutuskan melaporkan kejadian anaknya yang hilang ke kantor polisi terdekat.

2. Pihak kepolisian menggeledah rumah NF

Kronologi Penemuan Jasad Bocah Korban Pembunuhan di Dalam LemariRumah Pelaku NF (15) remaja yang membunuh A (5) di Sawah Besar, Karanganyar (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jumat (6/3) pagi, Kartono kembali melanjutkan pencarian ke kampung sebelah, namun pencarian terhenti saat mendengar ada pihak berwajib yang datang ke gangnya.

Saat itu Kartono menyangka, pihak kepolisian akan menindaklanjuti laporan kehilangan. Namun, prasangka tersebut luntur saat sejumlah anggota kepolisian masuk rumah pelaku pada pukul 10.00 WIB

"Saat itu istri saya dan ibu pelaku seperti biasa masih meracik makanan pesanan dalam rumah pelaku, saat polisi datang mereka disuruh keluar semua," ujarnya.

Baca Juga: Fakta-Fakta Mengejutkan Remaja 15 Tahun Bunuh Balita secara Sadis

3. Tangis histeris ibu korban pecah saat melihat jenazah putrinya

Kronologi Penemuan Jasad Bocah Korban Pembunuhan di Dalam LemariRumah Pelaku NF (15) remaja yang membunuh A (5) di Sawah Besar, Karanganyar (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Masyarakat mulai berkerumun di sekitar rumah NF termasuk Kartono dan Ratnawati. Perasaan Kartono mulai panik saat mendengar salah seorang polisi keceplosan mengatakan ada jenazah dalam lemari.

Tangis histeris istri pun pecah tatkala pihak kepolisian membawa jasad putri kesayangan. Tidak kuat melihat kenyataan, Ratnawati pingsan. Tubuh Kartono ikut lemas.

4. Polisi masih menyelidiki kasus ini

Kronologi Penemuan Jasad Bocah Korban Pembunuhan di Dalam Lemari(Ilustrasi tindak kekerasan terhadap perempuan) IDN Times/Sukma Shakti

Polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus pembunuhan yang dilakukan seorang remaja berinisial NF (15), terhadap balita berinisial APA (5) di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol. Heru Novianto,  menjelaskan, saat ini NF sudah diserahkan ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani tes kejiwaan. Pihaknya belum dapat berkomentar banyak terkait perkembangan kasus ini.

"Saya jujur khawatir bila pemberitaan berlebihan akan jadi negatif. Kalau dikonsumsi anak-anak, nanti jadi kontraproduktif," ujar Heru.

5. Gadis 15 tahun serahkan diri usai membunuh balita

Kronologi Penemuan Jasad Bocah Korban Pembunuhan di Dalam LemariRumah Pelaku NF (15) remaja yang membunuh A (5) di Sawah Besar, Karanganyar (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sebelumnya, NF menyerahkan diri karena bingung menangani jasad korban yang berada di lemarinya selama satu malam, sejak Kamis (5/3).

"Akhirnya dia memutuskan berangkat ke sekolah pakai seragam. Tapi di tengah jalan dia tidak sekolah dan berganti pakaian preman yang sudah disiapkan dan pada saat itu dia melaporkan diri. Saya telah melakukan pembunuhan ke Polsek Taman Sari," kata Heru di lokasi olah TKP, seperti dikutip dari Antara.

Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat mendalami sejumlah coretan tangan NF. Selain itu menurut pengakuan pelaku yang diduga terinspirasi dari sejumlah karakter fiksi horor.

"Semua masih didalami, tapi pengakuan awal tersangka sering nonton film horor Chucky. Dia senang nonton film horor dan itu memang hobinya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

Baca Juga: Polisi: Media Harap Hati-hati Beritakan Kasus Remaja Bunuh Balita

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya