Kemenkes Temukan 5 Klaster Baru COVID-19, Tarawih hingga Mudik!

Lima klaster ditemukan dalam sepekan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan melaporkan temuan kluster baru dalam sepekan terakhir yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, akibat perilaku abai masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Pekan ini muncul berbagai kluster, seperti perkantoran, buka puasa bersama, tarawih di Banyumas, mudik di Pati, hingga takziah di Semarang," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi seperti dilansir ANTARA, Senin (3/5/2021).

Baca Juga: Data Lengkap COVID-19 di Indonesia pada Sabtu 2 Mei 2021

1. Kemunculan klaster baru mengkhawatirkan

Kemenkes Temukan 5 Klaster Baru COVID-19, Tarawih hingga Mudik!Ilustrasi zona merah COVID-19, Ilustrasi klaster keluarga (IDN Times Dini Suciatiningrum)

Nadia mengatakan kemunculan kluster baru sangat mengkhawatirkan, sebab tingkat penyebaran virus yang bersifat masif, sehingga jumlah warga yang positif terinfeksi COVID-19 meningkat dalam waktu singkat.

Nadia mengungkapkan, situasi tersebut bisa terjadi karena dalam waktu yang singkat terjadi interaksi tanpa menjalankan protokol kesehatan yang tepat.

2. Sebanyak 51 jemaah tarawih dinyatakan tertular COVID-19 di Banyumas

Kemenkes Temukan 5 Klaster Baru COVID-19, Tarawih hingga Mudik!Masih banyak jemaah Salat Terawih di Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh, tidak mengenakan masker (IDN Times/Saifullah)

Nadia mengatakan terdapat tiga faktor utama pemicu kluster baru, antara lain kelalaian masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

"Terutama saat melaksanakan ibadah Tarawih berjamaah," katanya.

Seperti yang terjadi pada kluster di Banyumas, Jawa Tengah. Nadia menyebutkan, Kemenkes melaporkan 51 jemaah tarawih dinyatakan tertular COVID-19.

"Sebanyak 51 orang ini tertular saat salat tarawih di dalam dua masjid yang berbeda, dan terpapar COVID-19 setelah ada satu jemaah yang sudah positif tetap memutuskan salat berjamaah," kata dia.

Nadia berpesan agar kebijakan relaksasi yang diberikan pemerintah terhadap aktivitas ibadah, tetap diiringi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan secara ketat.

3. Klaster mudik hingga takziah

Kemenkes Temukan 5 Klaster Baru COVID-19, Tarawih hingga Mudik!Juru bicara vaksin dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi (Tangkapan layar YouTube Kemenkes)

Faktor kedua terjadinya klaster, lanjut Nadia, adalah aktivitas buka puasa bersama.

"Pada prinsipnya makan dan berbicara pada saat makan bersama menjadi faktor yang sangat memungkinkan terjadinya penularan virus ini," ujarnya.

Faktor ketiga, Nadia melanjutkan, akibat adanya kluster lain termasuk perkantoran, takziah, hingga aktivitas mudik bersama.

"Tentunya kembali harus dilakukan dengan protokol kesehatan untuk kita mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya.

Baca Juga: Waspada! 10 Varian Baru COVID-19 B177 Ditemukan di 4 Provinsi Ini

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya