[EKSKLUSIF] Cerita Anak Korban Bom Bali Bertemu Eks Teroris Ali Imron

Selama 17 tahun Garil memendam dendam pada pelaku bom Bali

Jakarta, IDN Times - Ingatan Garil Arnandha (27) seketika melayang saat bertatapan langsung dengan terpidana terorisme Bom Bali 1, Ali Imron, di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

Meski sudah 17 tahun berlalu namun Garil masih ingat jelas apa yang terjadi pada mendiang ayahnya, Aris Munandar. Ya, Aris menjadi salah satu korban Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 hingga menelan korban 202 orang meninggal.

Dahsyatnya ledakan membuat sejumlah bangunan luluh lantak dan hangus terbakar, mulai dari Sari Club, Diskotek Paddy's hingga bangunan Panin Bank.

"Saat itu, saya sendiri yang menyambut jenazah bapak dalam keadaan hangus, mbak," ungkapnya melalui pesan singkat pada IDN Times, Senin (17/1).

1. 17 tahun sudah Garil memendam perasaan dendam

[EKSKLUSIF] Cerita Anak Korban Bom Bali Bertemu Eks Teroris Ali ImronGaril Arnandha kecil saat berpose dengan sang ayah Aris Munandar yang menjadi korban Bom Bali I (dok. Pribadi)

Garil mengungkapkan saat pertama kali bertemu langsung dengan Ali Imron yang merupakan pelaku Bom Bali I, darahnya langsung mendidih. Terlebih saat dia teringat bagaimana ayahnya tewas.

17 tahun sudah Garil memendam perasaan tersebut. Garil mengaku dendam dengan pelaku yang merenggut nyawa ayahnya.

"Perasaan saya marah, sedih, campur aduk," ujarnya.

2. Selama 17 tahun Garil menutupi depresi yang dideritanya pasca-tragedi bom Bali

[EKSKLUSIF] Cerita Anak Korban Bom Bali Bertemu Eks Teroris Ali Imron(Monumen bom Bali) IDN Times/Muhammad Khadafi

Perasaan Garil tidak terbendung, dia menumpahkan semua beban sepeninggal sang ayah di depan Ali Imron. Garil mengatakan bahwa selama 17 tahun dia hidup dalam dendam sampai depresi.

Namun perasaan tersebut dia sembunyikan dari keluarga dan teman-temannya dengan selalu tersenyum dan ceria, sehingga mereka tidak menyadari bahwa Garil menanggung beban hidup menjadi anak korban bom Bali.

"Saya tidak mau orang sekitar saya sedih, saya depresi selama 17 tahun tetapi saya selalu tutupi dengan keceriaan saya dengan orang di sekitar," ungkapnya.

Baca Juga: Polri: Istri Pelaku Bom di Medan Rencanakan Pengemboman di Bali 

3. Ibu Garil harus berjuang untuk anak-anaknya meski dalam kondisi sakit akibat kecelakaan

[EKSKLUSIF] Cerita Anak Korban Bom Bali Bertemu Eks Teroris Ali ImronGaril Arnandha kecil saat berpose dengan sang ayah Aris Munandar yang menjadi korban Bom Bali I (dok. Pribadi)

Pada Ali Imron, Garil juga mengungkapkan bahwa ayahnya hanya seorang sopir yang saat kejadian tengah mencari nafkah untuk keluarga dengan tiga anaknya yang masih kecil.

Akibat perbuatan pelaku, ada kehidupan yang hancur. Kala itu, sang ibu masih sakit karena kecelakaan dan adik-adik Garil  saat itu masih berusia 5 tahun dan masih bayi.

Dalam keadaan tersebut, ibu Garil berjuang untuk menghidupi tiga anaknya.

"Mungkin dulu kita hanya mengandalkan sumbangan yang datang, setelah itu ibu saya berjuang meski sakit, dia belajar menjahit untuk menghidupi kita anak-anaknya yang masih kecil-kecil, luar biasa ibu saya, kalau ibu saya gak tegar saya gak tahu harus gimana," ungkapnya.

4. "Apakah mereka tidak tahu kalau di sana banyak Muslim yang mencari nafkah untuk keluarga, anak dan istrinya?"

[EKSKLUSIF] Cerita Anak Korban Bom Bali Bertemu Eks Teroris Ali Imron(Monumen bom Bali) IDN Times/Ayu Afria

Tidak hanya menceritakan penderitaan akibat pengeboman yang dilakukan Ali Imron, Garil juga menanyakan suatu hal yang sudah dia pendam selama 17 tahun.

"Saya tanyakan, atas dasar apa mereka (tersangka) melakukan ini? Apakah mereka tidak tahu kalau di sana banyak Muslim yang mencari nafkah untuk keluarga anak istrinya?
Salah satunya ayah saya, yang hanya seorang sopir transport yang sehari-hari mangkal di lokasi kejadian tepatnya depan Sari Club," ungkapnya.

5. Ali imron meminta maaf pada Garil dan keluarga

[EKSKLUSIF] Cerita Anak Korban Bom Bali Bertemu Eks Teroris Ali ImronIDN Times/Muhammad Khadafi

Mendengar kisah Garil kala itu, yang diikuti suara tangis dia dan ibunya, Ali Imron seketika menitikkan air mata. Dia langsung memeluk Garil sambil meminta maaf dari lubuk hati paling dalam.

"Dan saya memaafkan dan Alhamdulillah sudah lega sampai sekarang, saya juga masih berkomunikasi dengan pak Ali Imron," kata dia.

6. "Saya sudah maafkan pelaku"

[EKSKLUSIF] Cerita Anak Korban Bom Bali Bertemu Eks Teroris Ali ImronIDN Times/Imam Rosidin

Dalam pertemuan tersebut, Garil mengatakan berdasarkan pernyataan Ali Imron, sebenarnya dia paham bahwa aksi yang dilakukan kakaknya yakni Ali Ghufron dan Amrozi, adalah salah. Namun sebagai adik, Ali Imron mau tidak mau harus patuh.

Berdasarkan pengakuan Ali, Garil menyatakan aksi bom Bali atas dasar balas dendam kepada tentara Amerika Serikat. Bali dipilih lokasinya karena banyak warga negara asing.

"Selama 17 tahun, saya  memendam rasa itu, tapi setelah bertemu dan pada tersangka dan tersangka juga sudah tulus meminta maaf ke saya dan ibu saya langsung. Jadi saya juga sudah memaafkan tersangka," ucap dia.

Baca Juga: Umar Patek Bakal Bebas Bersyarat, Dengar Jeritan Korban Bom Bali I

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya