9,1 Juta Orang Disuntik Vaksin COVID-19 Akhir 2020, Kamu Termasuk Gak?

Kemenkes masih menunggu izin BPOM dan MUI

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengungkapkan, pemerintah sudah mendapatkan kepastian ketersediaan sebanyak 9,1 juta vaksin COVID-19 dari tiga perusahaan asing yakni Cansino, Sinovac, dan Sinopharm.

Yurianto merinci, Sinovac mengirimkan 3 juta dosis vaksin virus corona yang terbagi 1,5 juta pada November 2020, dan 1,5 juta dosis pada Desember 2020, Sinopharm (G24) sebanyak 15 juta dosis, dan CanSino 100 ribu dosis.

"Bangsa Indonesia menginginkan secepatnya kita bisa memberikan vaksinasi kepada penduduk, agar bisa memberikan perlindungan yang lebih optimal mengurangi angka kesakitan menurunkan angka kematian dengan cara vaksinasi," ujar Yurianto dalam diskusi virtual, Senin (9/10/2020).

Baca Juga: Jokowi: Persiapan Vaksinasi COVID-19 di Lapangan Jangan Anggap Enteng

1. Kandidat vaksin COVID-19 sudah digunakan di negara asal

9,1 Juta Orang Disuntik Vaksin COVID-19 Akhir 2020, Kamu Termasuk Gak?Ilustrasi petugas medis di Wuhan, Tiongkok (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Yurianto mengatakan saat ini kementeriannnya masih menunggu hasil verifikasi timnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sedang mempelajari kandidat vaksin tersebut.

"Vaksin ini telah digunakan di negara asalnya, namun kita ingin mencari vaksin yang mempunyai dua perspektif manfaat, yakni pencegahan untuk menjadi sakit karena COVID-19, serta aman dalam sisi kehalalan, inilah kenapa sekarang tim yang berada di China itu lengkap," terang dia

2. Penyuntikan vaksin COVID-19 pertama kali pada akhir November 2020

9,1 Juta Orang Disuntik Vaksin COVID-19 Akhir 2020, Kamu Termasuk Gak?Ilustrasi imunisasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Yurianto menerangkan saat ini sudah ada komitmen dari produsen pembuat vaksin virus corona, hanya tinggal menunggu aspek keamanan dan izin yang dikeluarkan BPOM dan sertifikat halal dari MUI.

"Kita tunggu, kalau dua-duanya sudah ada, maka terhadap di akhir November sudah dilakukan penyuntikan yang pertama," ujarnya.

3. Tenaga medis akan jadi skala prioritas mendapat vaksin virus corona

9,1 Juta Orang Disuntik Vaksin COVID-19 Akhir 2020, Kamu Termasuk Gak?Seorang dokter menunggu di dalam bilik pelindung untuk melakukan uji usap infeksi virus corona (COVID-19) terhadap pasien di Pusat Medis Sunway, saat wabah masih terjadi, di Subang Jaya, Malaysia, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng)

Adapun skala prioritas penerima vaksin COVID-19 adalah tenaga medis, pelayan kesehatan termasuk TNI, Polri dan aparat hukum, penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan lini lain yang ditanggung pemerintah.

"Tentunya tenaga kesehatan  akan disuntik di kantornya, kita ya tidak perlu disiapkan hal yang khusus misalnya pegawai rumah sakit umum daerah di Bogor yang disuntik nya di rumah sakitnya, itu tenaga kesehatan yang ada puskesmas ya di puskesmas itu," kata Jurianto.

4. Vaksin COVID-19 bukan akhir dari pandemik

9,1 Juta Orang Disuntik Vaksin COVID-19 Akhir 2020, Kamu Termasuk Gak?Petugas medis melakukan uji usap (swab) dari seorang pria ditengah penyebaran virus corona (COVID019), di pusat uji, di New Delhi, India, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Anushree Fadnavis)

Yurianto menegaskan vaksinasi bukan lini pertama untuk mencegah COVID-19 agar tidak terinfeksi, namun untuk memberikan kekebalan agar saat kita terpapar virus tidak menjadi sakit.

"Vaksinasi adalah lini kedua tidak membebaskan kita dari kemungkinan terpapar, ini perlu dipahami betul oleh seluruh masyarakat, bahwa sekali pun telah divaksin agar tetap menggunakan masker. Penemuan vaksin bukan akhir dari pandemik," tegasnya.

Baca Juga: Bio Farma Siap Produksi Vaksin COVID-19 Hingga 17 Juta Dosis Per Bulan

Topik:

  • Rochmanudin
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya