Ujian Mandiri dengan Ponsel Berakhir Eror, Unpad Gelar Tes Ulang

Ujian hari kedua akan dilakukan sesuai jadwal

Bandung, IDN Times - Universitas Padjadjaran (Unpad) melaksanakan Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) pada hari ini. Penyeleksian dilaksanakan dengan dua sesi dan dilakukan selama dua hari yakni Sabtu (6/7) dan Minggu (7/7).

Sayangnya ujian dengan menggunakan gawai alias ponsel pintar melalui sistem Mobile-Asisted Testing (MAT) justru mengalami kendala. Sistem yang digunakan bermasalah dan membuat pelaksanaan ujian baik sesi 1 dan 2 gagal dilakukan secara optimal.

Atas masalah itu, Hubungan Masyarakat (Humas) Unpad, Syauqi Lukman, mengatakan bahwa pihak universitas akan menjadwal ulang SMUP yang dilakukan hari ini. Rencananya, pelaksanaan MAT sesi 1 dan 2 ditunda pekan depan, Sabtu (13/7), dengan lokasi dan waktu yang sama. Sedangkan peserta yang tidak dapat mengikuti ujian pada jadwal tersebut, antara Senin (8/7) hingga Jumat (13/7), akan dicarikan solusi alternatif dalam penjadwalannya.

Baca Juga: Skripsi Mahasiswi Unpad Ini Jadi Perbincangan Politisi Tanah Air

1. Peserta akan mendapatkan uang ganti rugi transportasi

Ujian Mandiri dengan Ponsel Berakhir Eror, Unpad Gelar Tes Ulangunsplash.com./@bady

Syauqi mengatakan, selain mengganti jadwal ujian, Unpad juga bakal menyediakan penggantian kerugian untuk biaya transportasi (tiket, bensin, dan tiket tol) untuk peserta. Peserta yang hendak meminta penggantian biaya, mesti menyertakan informasi pendaftaran, kemudian akan didata melalui Unit Layanan Terpadu dan melalui layanan email humas@unpad.ac.id.

"Sedangkan terkait SMUP yang akan dilaksanakan besok, jadwal akan diupayakan sesuai rencana. Jadwal rangkaian tes selanjutnya (TOEFL dan wawancara) akan menyesuaikan pengunduran jadwal ini," ujar Syauqi, melalui siaran pers, Sabtu (6/7).

Pada hakekatnya, lanjut Syauqi, kejadian ini adalah sebuah peristiwa yang tidak diduga dan tak diharapkan (force majeur). Untuk itu mereka mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada peserta SMUP Unpad 2019 beserta orang tua, atas ketidaknyamanan tersebut. Pada prinsipnya, Unpad tidak berharap untuk merugikan para peserta dan orang tua.

Baca Juga: Alumni Unpad? 6 Hal Ini Pasti Bikin Kamu Kangen Berat Sama Jatinangor

2. Sistem MAT sudah dilakukan dalam SMBPTN 2018

Ujian Mandiri dengan Ponsel Berakhir Eror, Unpad Gelar Tes UlangInstagram/UniversitasPadjdjaran

Terkait dengan sistem yang eror, Syauqi belum mau menjelaskan secara detail. Namun, berdasarkan informasi terkahir yang dihimpun IDN Times, aplikasi MAT yang digunakan pada seleksi jalur mandiri pengembangannya hampir sama dengan aplikasi MAT yang digunakan pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 silam.

Sebelumnya, Koordinator SMUP Jalur Mandiri Unpad, Juli Rejito, mengatakan terdapat perubahan sistem penggunaan aplikasi MAT, dari sebelumnya menggunakan koneksi nirkabel wifi menjadi menggunakan koneksi mobile data. Alasannya, koneksi mobile data lebih mudah dilakukan ketimbang nirkabel wifi yang memerlukan banyak persiapan.

“Dengan menggunakan mobile data, secara teknis kami tidak perlu menambah perangkat apa-apa,” ujar Juli, beberapa waktu lalu.

Tentunya, lanjut dia, kebutuhan akan adanya kuota internet yang mumpuni mutlak diperlukan setiap peserta. Karena itu, Unpad telah menggandeng salah satu operator seluler Indonesia, Telkomsel, untuk memfasilitasi penyediaan kuota internet bagi setiap ponsel peserta.

Baca Juga: 7 Program Studi Saintek Paling Diminati di SBMPTN 2019

3. Keamanan sistem ini lebih terjaga

Ujian Mandiri dengan Ponsel Berakhir Eror, Unpad Gelar Tes UlangInstagram/UniversitasPadjadjaran

Kala itu, Juli juga menjamin keamanan data dengan penggunaan aplikasi MAT melalui mobile data. Sistem keamanannya tetap sama dengan saat menggunakan jaringan internet. Ini dimungkinkan karena data pada aplikasi sudah dienkripsi. Karena itu, jika aplikasi ini masuk ke jalur publik, maka aplikasi tidak bisa dibuka tanpa memiliki kunci dekripsi.

Aplikasi juga tidak mengizinkan penggunanya untuk melakukan penangkapan layar (capture), apalagi melakukan perekaman melalui aplikasi perekam layar. Juli menjelaskan, saat peserta sengaja keluar dari aplikasi, dalam hitungan detik perangkat ponsel otomatis kembali ke aplikasi.

Dengan demikian, peserta tidak memiliki kesempatan untuk me-capture atau merekam layar. “Secara teknis, kita juga bisa mematikan fungsi tombol pada ponsel, sehingga peserta juga tidak bisa melakukan screenshot dengan memencet tombol pada ponsel,” imbuhnya.

Untuk mengurangi kecurangan lainnya, setiap peserta akan menerima soal yang telah diacak. Walhasil, soal pada setiap sesi akan berbeda satu sama lain.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya