Pakar Geologi: Erupsi Tangkuban Parahu Tidak Membahayakan

Pengelola wisata wajib berikan pemahaman mitigasi bencana

Bandung, IDN Times - Pakar Geologi, Surono, menuturkan erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu dalam beberapa pekan terakhir dipastikan belum membahayakan masyarakat sekitar. Erupsi ini pun diprediksi tidak akan sampai ke level lebih tinggi.

Menurut mantan Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menuturkan, sejak memasuki abad ke-19 erupsi yang terjadi di gunung ini tidak pernah benar-benar besar. Meski masuk dalam kategori gunung berapi aktif, tapi erupsi yang ada hanya masuk kategori freatik bukan magmatik.

"Saya pikir tidak membahayakan letusan seperti ini. Pada 2013 juga letusannya masih sama," ujar Surono dalam diskusi Ngobrol Serius Kebencanaan di Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda, Sabtu (3/8).

1. Yang berbahaya adalah kurangnya mitigasi masyarakat untuk menghadapi bencana

Pakar Geologi: Erupsi Tangkuban Parahu Tidak MembahayakanIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Surono, hal yang berbahaya di tempat wisata Tangkuban Parahu adalah mitigasi kebencanaan yang diberikan pengelola kepada masyarakat sekitar maupun wisatawan yang datang ke sana. Selama ini kurangnya mitigasi membuat warga kerap kali panik ketika berada dekat dengan bencana.

Misalnya pada saat erupsi freatik kemarin di Tangkuban Parahu, wisatawan atau masyarakat yang ada berhamburan ke luar pintu kawasan menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Mereka memacu kendaraan sekencang mungkin agar bisa terhindar abu vulkanik.

"Jadi yang dikhawatirkan pada saat letusan mereka lari menggunakan mesin, kemudian menabrak orang lain. Itu yang membuat ada korban dalam bencana," ujar Surono.

Dia menyebut, ketika masyarakat sekitar sudah paham akan mitigasi bencana dan kondisi sekitar maka mereka bisa mengarahkan wisatawan yang ada untuk melakukan atau berjalan ke arah mana guna meminimalisir dampak bencana.

2. Mitigasi bencana jadi investasi jangka panjang

Pakar Geologi: Erupsi Tangkuban Parahu Tidak MembahayakanIDN TImes/Galih Persiana

Pria yang arab disapa Mbah Rono ini pun menyampaikan, selama ini mitigasi kebencanaan tidak marak dilakukan di tempat yang memang diprediksi bisa menimbulkan bencana baik sekitar gunung berapi, longsor, hingga pantai. Pemerintah daerah setempat atau pengelola kawasan yang dijadikan daerah pariwisata enggan menghamburkan uang sekadar memberikan pembelajaran kepada masyarakat.

Selama ini di daerah kawasan bencana mayoritas mengandalkan rambu-rambu yang dipasang guna memberitahu masyarakat ke mana mereka harus berlari untuk menghindari bencana. Padahal mitigasi kebencanaan lebih dari sekadar papan peringatan.

"Kita belum ke arah sana karena masih dianggap cost-nya terlalu mahal," ujarnya.

Padahal dengan pembelajaran mitigasi bencana masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu, misalnya, bisa tahu harus membangun bangunan di mana dan seperti apa. Kemudian ketika terjadi bencana apa yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan diri.

3. Sampaikan kondisi Tangkuban Parahu secara benar kepada masyarakat

Pakar Geologi: Erupsi Tangkuban Parahu Tidak MembahayakanANTARA FOTO/Dok PVMBG

Terkait erupsi di kawah Gunung Tangkuban Parahu, Mbah Rono mengimbau pihak pengelola bisa menyampaikan kondisi terbaru daerah tersebut. Jangan sampai pengelola memberikan informasi yang salah.

Dengan data terbaru maka masyarakat maupun wisatawan yang datang ke sana bisa menyiapkan antisipasi jikalau terjadi bencana. "Jadi pengelola harus jujur bagaimana kondisi sekarang supaya masyarakat bisa lebih waspada," paparnya.

Dengan jarak Kawah Ratu di Gunung Tangkuban Parahu dengan tempat pengunjung yang terlalu dekat, Surono pun mengimbau agar pengelola bisa memberikan data teraktual atas situasi kawah.

"Kalau kondisi normal boleh lah dekat-dekat. Dan anjurkan wisatawan kalau sudah matahari tenggelam itu tidak di daerah gunung berapi," kata Mbah Rono.

4. Indonesia merupakan negara dengan tingkat bencana yang tinggi

Pakar Geologi: Erupsi Tangkuban Parahu Tidak MembahayakanDok.IDN Times/Istimewa

Selain persoalan erupsi di Tangkuban Parahu, Mbah Rono menyebut Indonesia memang daerah rawan bencana. Tak hanya di daratan, lautan di Indonesia pun bisa menimbulkan bencana seperti tsunami.

Seperti yang kita ketahui bersama kini negara kita berada di jalur cincin api pasifik. Kondisi ini akhirnya membuat Indonesia begitu kaya akan gunung api.

Sebagai negara yang memiliki letak wilayah unik, hadirnya beberapa lempeng di sekeliling Indonesia memang tidak bisa dihindarkan. Negara kita kini berada di antara tiga lempeng aktif yakni Indo-Australia dari selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari Timur. Keadaan ini pun mengakibatkan kondisi geologi di bawah permukaan Indonesia terus saja bergejolak setiap waktunya.

"Dan inilah salah satu bencana yang disebabkan dinamika geologi," kata Mbah Rono. Maka dari itu pentingnya sebuah mitigasi bencana sangatlah diperlukan untuk meminimalisir hal tersebut.

Baca Juga: Kabupaten Madiun Digoyang Gempa Berkekuatan 3,4 SR 

Baca Juga: Bau Belerang Tangkuban Parahu Tercium dari Jarak 5 Km

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya