21 Startup dari Bandung Ikut Business Pitching Depan Venture Capital

Pelaku usaha rintisan butuh pendanaan agar bisa maju

Bandung, IDN Times - Sebanyak 21 pelaku usaha rintisan (startup) akan mengikuti seleksi secara hybrid untuk mendapat pendanaan dari investor dalam dan luar negeri. Seluruh startup ini merupakan pelaku usaha dari tujuh entitas terkemuka dari stakeholder ekosistem startup di Bandung yaitu Thegreaterhub SBM ITB, LPIK ITB, LPIT, Startup Bandung, Geek Hunter, dan Block71 Bandung.

Seleksi ini bakal diselenggarakan pada Rabu (14/6/2023) di kampus ITB.

"Kami ingin mengumpulkan startup, expert industry, investor, dan para startup enthusiasts untuk merayakan dan mempromosikan ekosistem startup yang bersemangat di Bandung," kata Dr Dina Dellyana Director, Business Incubator SBM-ITB, The Greater Hub, Selasa (13/6/2023), dikutip dari siaran pers.

1. Pelaku usaha rintisan butuh pendanaan agar potensinya bisa berkembang

21 Startup dari Bandung Ikut Business Pitching Depan Venture CapitalIlustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menuturkan, The Greater Hub SBM ITB sebagai inisiator mempunyai kegiatan tahunan ini didasari dalam rangka meningkatkan dan menumbuhkan ekosistem startup di Indonesia. Bertambahnya jumlah startup di Indonesia dan sekitarnya yang memerlukan pendanaan tapi akses terbatas, serta sebagai ajang memperlihatkan potensi para startup.

Kegiatan yang memasuki tahun kelima ini sendiri bertujuan untuk memberikan peluang pitching bagi startup yang siap tumbuh lebih cepat serta memfasilitasi pelaku usaha berada di seluruh Indonesia yang membutuhkan support pendanaan untuk perkembangan bisnisnya.

"Bandung Startup Pitching Day akan memamerkan startup-startup terbaik dan paling menjanjikan dari berbagai industri, memberikan mereka platform untuk mempresentasikan ide inovatif, model bisnis, dan potensi pertumbuhan mereka," kata Dina.

2. Ada 62 investor siap memberikan pendanaan

21 Startup dari Bandung Ikut Business Pitching Depan Venture Capitalhttps://economictimes.indiatimes.com/

Kegiatan ini bakal menampilkan serangkaian sesi presentasi, diskusi panel interaktif, dan kesempatan untuk berjejaring antara sesama startup, venture capital, tamu undangan dan masyarakat luas yang memiliki ketertarikan dengan startup, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kolaborasi dan berbagi pengetahuan.

Dari 69 startup yang mendaftarkan diri, terpilih 21 startup terbaik yang memiliki bold idea dengan basis teknologi sebagai solusi bagi permasalahan di Indonesia. Di antaranya para startup ini beroprasi pada kategori Health-tech, Agro-tech, management system, IoT, manufacture, e-commerce, social media, financial, logistic, hingga edutech.

Sementara dari Investor ada 62 yang diundang, yang terdiri dari Venture Capital (VC) dan angel investor dari dalam dan luar negeri. Beberapa di antaranya yaitu 1982 VC, 500 Startups, AC Ventures, Accel Atoms, Agung Ventures, Alpha JWC Ventures, hingga Alpha Momentum Indonesia.

3. Mahasiswa harus berani membuka usaha, tidak hanya mencari pekerjaan

21 Startup dari Bandung Ikut Business Pitching Depan Venture CapitalIDN Times/Debbie Sutrisno

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak mahasiswa untuk membuka usaha setelah lulus kuliah. Dengan berwirausaha maka tercipta lapangan pekerjaan yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

Dia menuturkan, saat ini jumlah pelaku usaha di Indonesia masih di bawah angka empat persen atau sekitar 3,47 persen. Angka ini masih kalah dibandingkan negara tetangga seperti Singapura (8.6 persen) serta Malaysia dan Thailand (di atas 4.5 persen).

Hal ini ini menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia khususnya perguruan tinggi untuk menciptakan lulusan-lulusan yang tak lagi hanya siap untuk menjadi pegawai pemerintah dan swasta, tetapi juga siap untuk menjadi wirausahawan.

Menurutnya, pertumbuhan pelaku usaha di Indonesia penting karena pemerintah berusaha menjadikan negara ini masuk dalam empat besar perekonomian dunia.

"Menuju ke sana kita harus menyiapkan peningkatan enterpreuner (wirausaha) baru yang unggul," kata Teten dalam kuliah umum di kampus Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB Bandung yang dihadiri puluhan mahasiswa, Senin (12/6/2023).

Menurutnya, saat ini 99.9 persen UMKM di Indonesia kebanyakan berbisnis karena nasib atau tidak adanya pilihan lain. Sementara produk yang lebih moderen banyak juga tersaingi barang impor.

Hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia perlu melakukan perubahan perilaku untuk menjadi produsen di negaranya sendiri.

Baca Juga: Kominfo Gelar Startup Studio Batch 6, Ini 17 Startup Terpilih

Baca Juga: Startup NUXCLE Jawara Best Of The Best Program NextDev Edisi 8

Topik:

  • Yogi Pasha
  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya