165 Penjahit Ikut Pelatihan Kementerian Perindustrian

Mereka merupakan ujung tombak industri fashion Indonesia

Bandung, IDN Times - Kementerian Perindustrian memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada 165 penjahit lokal yang berada di Kota Bandung dan sekitarnya. Pelatihan ini diharap mampu meningkatkan kualitas individu para penjahit sehingga produk yang mereka hasilkan nantinya bernilai tinggi.

Direktur industri kecil menengah (IKM) Kimia, Sandang, Kerajinan, dan Industri Aneka Kementerian Perindustrian, Ratna Utariningrum, menuturkan bahwa industri pakaian merupakan salah satu sektor industri padat karya yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.

Industri ini juga mengalami pertumbuhan positif setiap tahunnya dan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Nilai ekspor produk pakaian jadi selama periode Januari-September mencapai 5,6 miliar dolar AS.

Dengan persaingan yang semakin tinggi di industri pertekstilan, selain mengandalkan mesin untuk membuat kain dan turunannya. Keahlian sumber daya manusia (SDM) seperti penjahit pun tak kalah penting. Maka pelatihan ini diadakan untuk melahirkan para ahli jahit.

"Sudah dua tahun kami melakukan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi. Ini merupakan cara kerja bagaimana orang menilai kemampuan yang pas dalam materi kompetensinya," kata Ratna Utariningrum di Gedung TPT Indag, Jalan Cijerah, Kota Cimahi, Jum'at (11/10).

1. Penjahit jadi ujung tombak perkembangan fesyen

165 Penjahit Ikut Pelatihan Kementerian PerindustrianIDN Times/Debbie Sutrisno

Selain bekerja di industri pertekstilan, para penjahit yang ikut pelatihan ini juga sebenarnya bisa membuka usaha jahitan sendiri. Selama ini banyak para pelaku fashion khususnya desainer baju yang bekerja sama dengan penjahit andal.

Profesi penjahit pun merupakan ujung tombak keberhasilan suatu produk fashion. Mulai dari bahan material sampai menjadi pakaian utuh, konsumen akan melihat bagaimana jahitan pada pakaian tersebut.

"Kerapian dan ketelitian dari para penjahit inilah yang kemudian bisa meningkatkan harga sebuah produk fashion" ujar Ratna

2. Siapkan ekosistem hubungkan penjahit dan pemilik brand pakaian

165 Penjahit Ikut Pelatihan Kementerian PerindustrianIDN Times/Debbie Sutrisno

Dengan menggeliatnya produk fashion dalam negeri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana membuat ekosistem clothing line yang bisa menghubungkan antara penjahit atau UMKM konveksi dengan para desainer atau pemilik jenama pakaian.

"Platform ini kami buat sebagai salah satu solusi dari kesulitan para IKM fesyen dan desainer untuk mendapatkan penjahit profesional," paparnya.

Saat ini platform tersebut sedang dikompetisikan. Diharapkan pada akhir tahun sudah siap digunakan oleh penjahit.

3. Pelatihan dan sertifikasi dilakukan di berbagai daerah

165 Penjahit Ikut Pelatihan Kementerian PerindustrianIDN Times/Debbie Sutrisno

Sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dari Kemenperin tidak hanya dilakukan di Jawa Barat. Pelatihan ini juga di beberapa daerah dengan target total penjahit mencapai 500 orang hingga akhir tahun. Selain itu, melalui sertifikasi juga berguna untuk mendapatkan penjahit yang mampu memproduksi pakaian dalam jumlah banyak (mass production) dengan kualitas terstandardisasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Arifin Soerdjayana mengatakan, sertifikasi ini bagus untuk industri TPT khususnya garmen. Meski industri tekstil mengalami pasang surut, tapi pemerintah optimistis ke depan keberadaan penjahit berkualitas bisa meningkatkan nilai ekspor pakaian jadi.

Mengenai platform yang diusung Kemenperin, Arifin mengungkapkan inovasi tersebut bagus untuk keberlangsungan profesi penjahit. Sehingga ketika menjadi wirausaha, sudah ada pemetaan di mana saja penjahit yang sudah memiliki sertifikat resmi.

"Kemampuan orang Jabar itu kreatif. Disuruh bikin apa saja bisa, tapi ketika ditanya sertifikat mereka gak punya. Makanya melalui sertifikasi ini diharapkan semakin banyak lagi brand fesyen yang percaya dengan kemampuan penjahit lokal dan platform clothing line" paparnya.

4. Optimis bisa meningkatkan wirausaha yang dilakoni

165 Penjahit Ikut Pelatihan Kementerian PerindustrianIDN Times/Debbie Sutrisno

Cucu Yuliawati, salah satu penjahit yang ikut pelatihan ini mengatakan, dia bisa mendapat banyak ilmu terkait dengan teknik dan tata cara menjahit yang benar setelah mengikuti kegiatan yang diadakan Kemenperin itu. Selama ini Cucu sudah biasa menjahit pakaian, tapi ilmu yang dimiliki tak banyak.

Pelatihan ini pun diharapkan bisa meningkatkan kemampuan Cucu dalam menjahit. Dengan demikian pihak yang memberi order kepadanya bisa meningkat atas kepercayaan jahitan berkualitas.

"Kalau sudah bagus jahitan usaha juga bisa tumbuh karena pelanggan makin percaya sama hasil kita," paparnya.

Baca Juga: Impor Melimpah, 188 Perusahaan Tekstil Bangkrut 

Baca Juga: Hindari Kecurangan, KPU Gaet ITB Bangun Sistem Rekapitulasi Suara

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya