Hilal Ramadan, Observatorium Bosscha Siapkan Teleskop Canggih

Hasil pengamatan bakal jadi rujukan pemerintah

Bandung Barat, IDN Times - Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat masuk ke dalam salah satu titik pengamayan hilal penentuan awal Ramadan 1994 Hijriyah. Total ada 134 titik pengamatan hilal di seluruh wilayah Indonesia.

Penganatan hilal untuk menentukan awal bulan puasa di Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) bakal dilaksanakan pada Minggu (10/3/2024).
Hasil dari pengamatan ini, nantinya akan diserahkan ke Kementerian Agama (Kemenag) sebagai acuan penentuan awal Ramadan melalui sidang Isbath.

"Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang, pada tanggal 10 Maret 2024 dari pagi hari hingga Bulan terbenam di ufuk barat," kata Peneliti Observatorium Bosscha, Yatni Yulianti melalui keterangan resminya, Kamis (7/3/2024).

1. Teleskop refraktor berdiameter 106 mm digunakan amati hilal

Hilal Ramadan, Observatorium Bosscha Siapkan Teleskop Canggih(Dok/Istimewa)

Dalam pengamatan hilal awal Ramadan nanti, tim peneliti Observatorium Bosscha akan menggunakan sebuah teleskop refraktor berdiameter 106 mm yang dilengkapi detektor kamera berbasis Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS).

Kemudian nantinya citra yang tertangkap kamera tersebut akan diproses menggunakan perangkat pengolahan citra. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas penampakan sabit bulan yang teramati.

"Citra yang ditangkap oleh kamera (teleskop) kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan kualitas tampilan sabit bulan. Perangkat lunak ini dikembangkan secara mandiri oleh peneliti di Observatorium Bosscha," ujar Yatni.

2. Observatorium Bosscha nanti ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas

Hilal Ramadan, Observatorium Bosscha Siapkan Teleskop Canggih(Dok/Istimewa)

Ia menjelaskan, kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha nanti ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi terhadap ketebalan sabit bulan.

Pengamatan kenampakan bulan sabit muda ini biasa disebut rukyatul hilal, dari hasil pengamatan bulan sabit muda itu nantinya jadi acuan penentu permulaan awal bulan hijriah.

"Rukyatul hilal dilaksanakan pada 10 Maret 2024 mulai sore hari hingga Bulan terbenam. Sabit bulan yang tampak setelah matahari terbenam pada tanggal tersebut dikenal sebagai hilal," ucap Yatni.

3. Hasil pengamatan akan jadi rujukan pemerintah

Hilal Ramadan, Observatorium Bosscha Siapkan Teleskop Canggih(Dok/Istimewa)

Hasil pengamatan hilal itu nantinya akan menjadi masukan untuk Kemenag dalam pelaksanaan sidang isbat penentuan awal puasa atau 1 ramadan 1445 Hijriah. Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal

"Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang isbat," kata Yatni.

Baca Juga: Terbukti Langgar Administrasi, Bawaslu KBB Putuskan Lima PPK

Baca Juga: Gagal Malam Pertama, Usup Diciduk Polisi Usai Akad Nikah di KBB

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya