9 Kecamatan di KBB Krisis Air Bersih, BPBD Kirim 61 Tangki

BPBD KBB terima permintaan air bersih dari 2 bulan terakhir

Kabupaten Bandung Barat, IDN Times - Musim kemarau sampai saat ini masih berlangsung. Panjang waktu kemarau di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diprediksi akan berakhir pada akhir bulan Oktober 2019.

Air yang menjadi kebutuhan utama masyarakat pun dirasa sulit dijumpai, sehingga pemerintah daerah harus turun tangan salurkan pasokan air bersih ke sejumlah wilayah krisis air.

1. Kecamatan Cisarua paling banyak permintaan air

9 Kecamatan di KBB Krisis Air Bersih, BPBD Kirim 61 TangkiANTARA FOTO/Risky Andrianto

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dicky Maulana, mengatakan selama dua bulan terakhir pihaknya sudah mengirim 61 tangki atau 305 ribu liter untuk menyalurkan air bersih ke masyarakat di titik krisis air.

"Bulan Agustus kami kirim 14 tangki. Bulan September meningkat drastis yakni sebanyak 45 tangki. Bulan ini baru dua tangki. Jadi total kita sudah ngirim 61 tangki. Per tangki tersebut berukuran 5000 liter," ujar Dicky saat ditemui di kantornya, Rabu (2/10).

Dari 16 Kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, baru sembilan Kecamatan yang melaporkan dan meminta bantuan air bersih. 9 Kecamatan tersebut meliputi, Batujajar, Cihampelas, Cililin, Cipatat, Ngamprah, Parongpong, Cikalong Wetan dan Padalarang.

Dicky mencatat, wilayah paling sering melakukan permintaan air bersih yakni wilayah Kecamatan Cisarua. Sejak dua bulan terakhir, pihaknya sudah melakukan pengiriman air bersih ke Kecamatan Cisarua sebanyak 6 kali.

"Setiap ada permintaan pasti kita layani, walaupun memang tidak sesuai harapan. Kita upayakan setiap ada laporan, setiap ada permintaan kita langsung tangani," tuturnya.

2. Permintaan air lebih banyak kemarau tahun ini

9 Kecamatan di KBB Krisis Air Bersih, BPBD Kirim 61 TangkiIDN Times/Bagus F

Dari data yang dimiliki, Dicky menyebutkan permintaan air bersih pada musim kekeringan tahun ini lebih besar dari musim kemarau tahun lalu. Permintaan air bersih menurutnya masih akan terus bertambah hingga musim hujan datang.

"Tahun ini cukup banyak, jadi kita masih berproses pengiriman distribusi air, sampai hari ini kita masih suplai," tuturnya.

3. Sarana BPBD KBB terbatas

9 Kecamatan di KBB Krisis Air Bersih, BPBD Kirim 61 TangkiANTARA FOTO/Arnas Padda

Dicky menjelaskan, BPBD KBB dalam melakukan kerja-kerja penyuplaian air tidak bisa bergerak sendiri. Mengingat keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki tidak dapat memenuhi permintaan.

Mengatasi hal tersebut, BPBD selalu melakukan koordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sementara armada tangki air dibantu oleh Dinas Permukiman dan Perumahan (Diskimrum) KBB dan relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

"Warga yang kekurangan air bersih, mereka itu kan inginnya terus di suplai air oleh kita. Hanya dalam segala keterbatasan kita masih belum maksimal. Kita juga kan ngambil air di PDAM. Artinya kita kerja sama dengan PDAM," tutupnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya