Wagub Jabar Minta Bule Ludahi Imam Masjid di Bandung Minta Maaf!
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum Dok. Humas Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum baru saja mendatangi Masjid Al-Muhajir, Kota Bandung untuk melihat langsung kondisi M. Basri Anwar imam yang diludahi oleh Bule Australia, Brenton Craig Abbas Abdullah McArthur.
Uu mengatakan, kehadirannya di Masjid Al-Muhajir untuk melihat langsung kondisi Basari Anwar usai dirinya menjadi korban perbuatan tidak menyenangkan oleh Brenton. Selain itu, kedatangannya juga untuk memastikan bahwa Pemprov Jabar hadir.
"Ke sini silahturahmi pada DKM jangan sampai ada tanggapan pemerintah tidak respons sekalipun kepolisian sudah ambil sikap. Atas nama Pemprov Jabar mengapresiasi atas kesigapan dan ketegasan pihak kepolisian," ujar Uu usai menyambangi korban.
1. Urusan ini menyangkut nasionalisme
IDN Times/Humas JabarSebelum ada penindakan dari kepolisian, Uu mengungkapkan, banyak masyarakat yang menyampaikan kegelisahannya atas peristiwa tidak terpuji ini. Masyarakat juga banyak yang meminta untuk adamya tindakan tegas dari aparat hukum karena menyangkut nasionalisme dan agama.
"Bahwa ini soal keagamaan, nasionalisme, sehingga kata mereka yang diludahi adalah bangsa Indonesia dan ini di negara sendiri. Kan nasionalisme itu hubul waton minal iman, ini kan amaliah agama, syiar islam ini juga dilecehkan oleh WNA," katanya.
2. Uu dorong untuk islah
IDN Times/Humas JabarPemprov Jabar juga memberikan bantuan untuk korban imam yang diludahi oleh Brenton. Meski begitu, secara pribadi, Uu menegaskan, peristiwa ini pada intinya bisa diselesaikan dengan saling memaafkan karena dalam Islam mengenal islah.
"Saya selaku pimpinan belum bisa bersikap, kalau selaku umat Islam, mohon maaf, kan dalam Islam ada kata maaf kalau bisa diadakan di sini Islah, di sini memaafkan dan dia minta maaf di sini itu mungkin menurut kami afdol," ungkapnya.
3. Semua diserahkan ke Polrestabes Bandung
IDN Times/Debbie SutrisnoMeski demikian, Uu menyerahkan langsung semuanya pada aparat hukum. Mengingat, kasus ini sudah masuk ke ranah hukum dan pastinya ada tindak lanjut dari apa yang telah dibuat oleh Brenton.
Namun, ada baiknya Brenton meminta maaf langsung di Masjid Al-Muhajir.
"Tapi kami serahkan ke polisi biar APH yang menindak tapi secara pribadi umat Islam ada kata maaf kenapa tidak? Kalau takmir masjid di sini menerima, kalau tidak mangga, dan ini saya belum bisa jawab," kata dia.
4. Brenton enggan meminta maaf karena merasa tidak bersalah
Ilustrasi borgol. Dok. IDN TimesSementara M. Basri Anwar mengatakan, pada intinya ia sudah sempat memberi maaf meski telah diludahi oleh Brenton. Namun, saat itu Brenton tidak mau menerima maafnya dan merasa tidak bersalah atas apa yang telah diperbuatnya.
"Saling memaafkan saja lah, tapi dia belum mau memafkan, padahal saya korban. Intinya saya sudah serahkan semua ke pihak berwajib," ucapnya.
Basri sendiri mengaku sudah memaafkan Brenton. Hanya saja, Brenton tetap merasa tidak bersalah atas tindakan yang telah ia perbuat.
"Kalau dia minta maaf otomatis saya harus memaafkan, soalnya saya sempat minta maaf ke beliau tapi dia tidak mau jabat tangan saya. Alasannya dia tidak mengakui kesalahannya, intinya dia tidak mengakui kesalahannya bahwa dia telah melakukan perbuatan tersebut," kata dia.
Untuk diketahui, Brenton terbukti melanggar pasal 335 dan 315 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dan penghinaan dengan ancaman hukuman 1 tahun 2 bulan. Dia ditetapkan bersalah oleh Polrestabes Bandung, dan saat ini statusnya tengah diamankan.
Baca Juga: Ludahi Imam Masjid di Bandung, Bule Australia Terancam Deportasi
Baca Juga: Bule Australia Tewas karena Kecelakaan Tunggal di Bypass Mandalika
