Peserta PPDB Pemalsu KK di SMAN 3 dan 5 Bandung Terancam Dipolisikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyatakan ada sebanyak 94 peserta didik PPDB tahap I di SMAN 3 dan 5 Kota Bandung didiskualifikasi karena kedapatan menggunakan KK palsu. Para oknum itu dipastikan bisa ditindak lewat jalur hukum.
Plh Kepala Disdik Jawa Barat, Ade Afriandi mengatakan, persoalan KK palsu ini merupakan kewenangan dari Disdukcapil Kota Bandung. Menurutnya, harus ada efek jera atau hukuman yang pantas dari oknum pemalsu KK ini.
"Ini kan Disdukcapil Kota Bandung, nah tentu jajaran Disdukcapil melalui Disdukcapil Provinsi Jabar perlu dibuka dan bila perlu laporkan ke kepolisian pada mereka yang tadinya memanfaatkan jasa KK," ujar Ade, Senin (24/6/2024).
1. Dilaporkan ke polisi agar ada efek jera
Ade menuturkan, kasus pemalsuan KK ini sering kali terjadi dalam proses PPDB. Maka dari itu, dia meminta agar data bisa dibuka dengan jelas dan para pemalsu bisa diberikan tindakan setimpal, termasuk dilaporkan ke pihak berwajib.
"Dilaporkan ke kepolisian sekaligus diusut tuntas supaya tahun depan tidak terulang lagi. Secara kebijakan Kemendagri juga harus mengubah prosedur percetakan KK," katanya.
"Supaya ada kepastian terutama keterangan dari RT dan RW setempat, itu jadi penting kan. Sekarang tanpa keterangan RT dan RW bisa langsung proses," ujar Ade.
2. Bey pastikan oknum pemalsu KK PPDB sudah dianulir
Sementara itu PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengatakan, ia akan menindaklanjuti adanya pemalsu KK di SMAN 3 dan 5 Kota Bandung. Dia memastikan Disdukcapil Jawa Barat akan mengevaluasi secara penuh.
"Yang pasti anulir terlebih dahulu setelah itu kami akan berkordinasi dengan Disdukcapil agar jangan sampai terulang," ujar Bey.
3. Bey bakal mengevaluasi secara menyeluruh PPDB tahap I
Selain Disdukcapil Jabar, Bey menegaskan segera melakukan evaluasi secara menyeluruh dari PPDB tahap I ini. Sebab masih banyak orangtua yang mencoba melakukan kecurangan agar anaknya masuk ke sekolah tujuan.
"Kami akan evaluasi ulang semuanya kenapa bisa sampai satu rumah atau alamat bisa enam sampai delapan KK, kan sudah tidak normal," kata dia.
Baca Juga: PPDB Jabar Tahap Dua Digelar Hari Ini, Berikut Link dan Syaratnya
Baca Juga: Curang, 94 Peserta PPDB SMAN 3 dan 5 Kota Bandung Didiskualifikasi