Pengamat Politik UPI Minta Jokowi Kembali ke Jalan yang Benar!

Pernyataan presiden bisa kampanye dan memihak bikin gaduh

Bandung, IDN Times - Pernyataan Joko "Jokowi" Widodo soal presiden bisa berkampanye dan memihak dalam pemilu menimbulkan pro dan kontra. Pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi meminta Presiden Joko "Jokowi" Widodo segera kembali ke jalan yang benar.

Pasalnya, menurut Karim, pemimpin seharusnya merangkul semua bendera yang dipegang oleh rakyat dalam masa pemilu 2014 ini. Bukan justru mengibarkan salah satu bendera saja.

"Jadi pada presiden kembalilah ke jalan yang benar sebagai bapak dari seluruh rakyat yang mengibarkan semua bendera, dan merangkum semua harapan dan kecemasan warganya," ujar Karim di Bandung, Kamis (25/1/2024).

1. Jokowi tidak akan berkampanye secara terang-terangan

Pengamat Politik UPI Minta Jokowi Kembali ke Jalan yang Benar!RRI

Karim menjelaskan jika pernyataan Jokowi benar diterapkan maka akan berpotensi berdampak ke masyarakat. Menurutnya, pernyataan Jokowi sendiri masih mengambang, meski Karim merasa Jokowi akan tetap berpihak namun tidak secara terang-terangan.

"Saya punya felling dia tidak akan melakukan secara terang-terangan mengumumkan dukungan. Itu tidak perlu sebab tanpa mengumumkan kita tahu orientasinya kemana," ucapnya.

2. Karim singgung aturan Al-Quran

Pengamat Politik UPI Minta Jokowi Kembali ke Jalan yang Benar!Presiden Jokowi bersama Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memencet tombol peresmian SPAM Semarang Barat. (IDN Times/bt)

Lebih lanjut, Karim mengatakan, aturan presiden bisa kampenye dan berpihak sendiri sifatnya hanya mengatur. Adapun dalamnya juga menjelaskan agar presiden tidak menggunakan fasilitas negara untuk kampanye.

Selain itu, saat ini banyak program pemerintah yang diberikan pada masyarakat yang justru dinilai sebagai program kampanye.

Dengan begitu, jika terdapat aturan presiden untuk kampanye, menurutnya, harus dijadikan aturan tidur.

"Kalau ada aturan yang membolehkan presiden berkampanye, sebaiknya aturan itu diberlakukan sebagai aturan yang tidur, saya umpamakan aturan di Al-Quran, laki-laki boleh berpoligami, kami tidak gunakan itu kecuali bagi mereka yang terpaksa melakukannya ya ikuti aturannya," katanya.

3. Rakyat akan kecewa terhadap Jokowi

Pengamat Politik UPI Minta Jokowi Kembali ke Jalan yang Benar!Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan sejumlah penerima BPJS di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Selasa (23/1/2024) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Kemudian, Karim turut mengkritik jika Jokowi menggunakan hak kampanye dan berpihak maka akan mendapatkan sentimen negatif dari masyarakat. Makanitu dia mengharapkan agar langkah ini harus dipertimbangkan dengan baik.

"Tapi kalau hari ini Jokowi melakukan kampanye maka dia akan dicatat sebagai presiden yang bertindak sebagai juru kampanye. Jadi gelar yang akan diterima bukan hanya sebagai kepala negara, tapi sebagai juru kampanye dan mudah-mudahan itu tidak terjadi," kata dia.

Baca Juga: Koalisi: Jokowi Lakukan Pembangkangan dan Legitimasi Kecurangan Pemilu

Baca Juga: Soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, PDIP: Sudah Diprediksi Lama

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya