Pemerintah Waspadai Kenaikan Minyak Goreng Jelang Idul Fitri 

Beras, telur, daging ayam, gula juga berpotensi naik harga

Bandung, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat memprediksi akan ada kenaikan harga komoditias pangan saat Ramadan dan Idul Fitri 2024. Beberapa komoditias yang diwaspadai akan meningkat ada telor hingga minyak goreng.

Kepala Disperindag Jawa Barat, Noneng Komara Ningsih mengatakan, kewaspadaan komoditias pangan setiap daerah berbeda-beda. Meski begitu, ada beberapa komoditias yang dirasakanya berpotensi mengalami kenaikan harga saat Idul Fitri.

"Kami masih mempetakan jadi nanti kabupaten ini yang perlu diwaspadai komoditias apa saja. Tapi beberapa mungkin seperti beras, telor, daging ayam, gula, dan minyak goreng ada kecenderungan (naik harga)," ujar Noneng di Gedung Sate, Rabu (20/3/2024).

1. Disperindag klaim harga komoditias pangan belum ada kenaikan signifikan

Pemerintah Waspadai Kenaikan Minyak Goreng Jelang Idul Fitri (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Berdasarkan data yang diterima, Noneng mengklaim beberapa harga komoditias pangan belum mengalami kenaikan yang signifikan. Meski begitu untuk harga beras saat ini belum merata. Ada yang masih tinggi dan ada juga yang sudah turun harga.

"Harga komoditas lain di luar beras tidak ada kenaikan signifikan, masih aman. Tapi kami buat tren sampai akhir puasa bagaimana, dan kecenderungan setiap komoditi di tiap kabupaten dan kota berbeda-beda," katanya.

Meski begitu, Noneng meminta kabupaten dan kota untuk mulai melakukan operasi pasar murah, guna mencegah terjadinya kenaikan harga komoditias pangan.

"Seluruh kabupaten dan kota segera menggelar operasi pasar, itu mudah-mudahan tidak terus membuat harga meningkat. Pemprov Jabar juga akan turut menggelar (operasi pasar murah)," katanya.

2. Beras SPHP sudah ada di supermarket moderen

Pemerintah Waspadai Kenaikan Minyak Goreng Jelang Idul Fitri (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Lebih lanjut, Noneng mengatakan, untuk ketersediaan beras premium dan beras merek stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) milik Bulog, perlahan sudah ada di supermarket modern di beberapa wilayah Jawa Barat.

"Beras Bulog merek SPHP juga sudah cukup banyak. Mereka bilang ada stok 90 ribu ton, dan saya sudah bertemu dengan ritel, mereka sudah ada transaksi seperti Yogya seribu ton pesannya walaupun mungkin sekarang yang terpenuhi belum semuanya. Borma juga 500-600 ton," kata dia.

3. Harga beras peremium turun jadi Rp18 ribu

Pemerintah Waspadai Kenaikan Minyak Goreng Jelang Idul Fitri (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Noneng mengakui, persoalan beras premium seperti jenis Pandan Wangi, harganya masih belum normal. Namun dia memastikan kenaikan itu tidak seperti beberapa waktu lalu yang menyentuh hingga Rp18 ribu. Harga beras premium menurut dia kini ada di rata-rata Rp16 ribu.

"Kemarin beras biasa sudah ada yang harganya Rp14 ribu lagi, permium juga sekarang gak sampai ke Rp18 ribu, sekarang ke Rp16 rata-rata ya. Mudah-mudahan bisa lebih membaik. Maret kan banyak panen," kata dia.

Baca Juga: Bulog Jabar Jual Pangan Murah lewat "Bulog SIAGA" Sepanjang Ramadan 

Baca Juga: Dapil Jabar VII: Dedi, Syaikhu, Syaiful Huda, hingga Verrel Lolos

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya