Ekonom Prediksi Makan Siang Gratis Berujung Utang Luar Negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Berly Martawardaya menilai, program makan siang gratis dari pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Gibran Rakabuming akan berakhir pada penambahan utang luar negeri.
Menurutnya, selain utang luar negeri ada dua sumber anggaran lainnya yang berpotensi akan digunakan oleh pasangan calon presiden Prabowo-Gibran untuk menjalankan program itu. Namun, menambah utang menurut dia paling masuk akal.
"Jadi total tiga sumber. Pemasukan baru, memotong program lain nambah utang, paling mungkin menambah utang (luar negeri), sekarang kan pajak PPN mau dinaikkan sedikit, tapi saya menilai itu tidak akan cukup," ujar Berly saat dikonfirmasi, Sabtu (9/3/2024).
1. Program makan siang gratis tidak bisa hanya geser program
Jika pasangan Prabowo-Gibran hanya akan mengandalkan menggeser anggaran beberapa program dari yang sudah diterapkan sebelumnya, Berly memastikan, hal itu tidak akan cukup. Sehingga, utang luar negeri berpotensi akan ditambah untuk menjalankan program ini.
"Tiga ini lah, dari mana lagi, ya kan. Kalau anggaran Rp10 T mungkin masih bisa geser program, bisa geser dana BOS, perlindungan sosial, subsidi BBM, geser-geser. cuma harus nambah utang. Makanya kami tunggu rencananya akan seperti apa," katanya.
2. Prabowo juga sudah menyebut akan menambah utang luar negeri
Pandangan soal penambahan utang luar negeri juga diperkuat dari beberapa pernyataan Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan. Sehingga, Berly menduga langkah ini akan diterapkan oleh pasangan Prabowo-Gibran jika menang Pilpres 2024.
"Prabowo sudah bilang di beberapa forum bahwa untuk tambah utang, kan batas utang 3 persen itu dipertanyakan, sehingga itu sudah sinyal. Batas utang dilonggarkan sehingga hutang ditambah. Kan meneruskan IKN juga," katanya.
3. Program makan siang gratis idealnya menggunakan dana APBD
Berly memastikan, sumber dana dari program ini idealnya menggunakan dana APBD. Pasalnya, jika hanya mengandalkan biaya dari swasta melalui CSR, Berly merasa tidak akan mencukupi.
"Idealnya menggunakan dana APBD kan gak bisa pake swasta, paling berapa puluh miliar, itu juga sudah bagus, kalau CSR setiap tahun kemungkinan gak bisa," kata dia.
Program makan siang gratis ini diperkirakan memakan biaya Rp400 triliun yang bersumber dari APBN. Tim Pakar Prabowo dan Gibran telah mengalkulasi biaya program prioritas makan siang gratis bagi anak sekolah, balita dan wanita hamil, di tahun pertama nanti.
Untuk tahun pertama dana yang akan dipakai sebesar Rp100 triliun-Rp120 triliun. Jumlah ini akan dibagikan untuk siswa dari tingkat TK-SMP di berbagai daerah. Adapun nantinya, makan siang gratis akan diberikan pada ibu hamil dan balita.
Baca Juga: Bolehkah Makan Pedas saat Sahur dan Buka Puasa? Ini Faktanya
Baca Juga: 9 Risiko Efek Samping Makan Kurma Terlalu Banyak, Secukupnya Saja