3 Anggota KPPS di Jabar Dirawat di Rumah Sakit Jiwa

Mereka menjalani perawatan usai pencoblosan Pemilu 2024

Bandung, IDN Times - Sebanyak tiga orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat. Mereka harus mendapatkan perawatan intensif usai pencoblosan Pemilu 2024.

Wakil Direktur Medik Keperawatan dan Penunjang RSJ Jawa Barat, Noki Irawan Saputra mengatakan, kabar tiga orang KPPS dirawat di rumah sakit jiwa benar adanya. Dari tiga orang yang dirujuk, ada satu yang sudah kembali ke kediamanny. 

"Jadi terkonfirmasi benar bahwa ada petugas KPPS yang dirawat di RSJ Provinsi Jawa Barat. Jumlahnya ada tiga orang. Satu baru masuk kemarin, tapi dia cuman satu hari lalu pulang lagi. Jadi total ada tiga orang (yang mendapatkan perawatan)," ujar Noki, dikutip Selasa (27/2/2024).

1. RSJ tidak bisa buka data pasien

3 Anggota KPPS di Jabar Dirawat di Rumah Sakit Jiwailustrasi pemilu (dok. IDN Times/ Agung Sedana)

Noki menjelaskan, RSJ Jawa Barat tidak bisa menjelaskan secara rinci soal profil dari pasien. Dia juga tidak bisa menjelaskan secara gamblang faktor yang membuat ketiganya dilarikan ke rumah sakit jiwa usai pencoblosan.

"Jadi identitas pasien, rekam medik pasien, riwayat penyakit pasien, itu tidak boleh (dibuka) karena ada undang-undang perlindungan informasi keterbukaan rekam medik. Jadi tidak, saya tidak bisa," katanya, saat ditanya wartawan soal asal-usul pasien.

2. Penanganan dilakukan sesuai dengan aturan

3 Anggota KPPS di Jabar Dirawat di Rumah Sakit JiwaIlustrasi - Salah satu petugas TPS yang memantau jalannya pemilu 2024 pekan lalu.(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Meski begitu, Noki mengatakan, RSJ Jawa Barat akan terus memberikan layanannya kepada seluruh pasien sesuai dengan kentuan berlaku, termasuk petugas KPPS yang kini tengah menjalani perawatan kejiwaan.

"Sesuai prosedur biasa saja, karena kan perawatan pasien itu sama saja mau petugas KPPS atau masyarkat biasa. Jadi siapapun itu perawatannya sama saja perlakuannya. Jadi kami siapkan ruangan rawat inap, tenaga medisnya, obat-obatannya, dan tidak ada yang dikhususkan," katanya.

3. Dinkes pastikan ada 23 orang kelompok pengawal pemilu meninggal

3 Anggota KPPS di Jabar Dirawat di Rumah Sakit JiwaIlustrasi penghitungan suara oleh petugas KPPS. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat sendiri mencatat, ada sebanyak 23 orang dari beberapa kelompok petugas Pemilu meninggal dunia setelah pencoblosan 14 Februari 2024. Petugas yang meninggal dalam gelaran Pemilu 2024 ini tidak hanya dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

"Ini tidak hanya petugas KPPS ya, termasuk di dalamnya beberapa ada petugas linmas. Kami memasukkan semua data-data terkait dengan kematian usai pemilu ini ada 23 orang. Dua orang berasal dari linmas," ujar Kepala Dinkes Jawa Barat, Raden Vini Adiani Dewi di Bandung, Rabu (21/2/2024).

Sebelumnya, ada 23 orang petugas Pemilu 2024 yang meninggal itu tersebar di beberapa wilayah Jawa Barat. Vini menjelaskan, berdasarkan data teranyar, rata-rata petugas yang meninggal karena memiliki riwayat penyakit atau komorbid.

"Yang jelas hampir rata-rata semua punya penyakit komorbid, riwayat jantung, gagal ginjal, darah tinggi, ada riwayat infeksi paru. Memang dalam hal ini ada penyakit dasarnya," katanya.

Baca Juga: Ambu Aneu dan Anak Dedi Mulyadi Berpotensi Lolos DPRD Jabar

Baca Juga: Puluhan Petugas Pemilu di Jabar Wafat, Mahasiswa Gelar Aksi Simpatik

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya