Basarnas Perpanjang Masa Pencarian Pesawat Sriwijaya Air Selama 3 Hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya kembali memperpanjang masa pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Setelah mempertimbangkan berbagai macam hal, tadi kita berbincang rapat dengan Kemenhub, KNKT, DVI dan pihak terkait, sehingga operasi SAR kita perpanjang 3 hari lagi," ujar Bagus di JICT 2, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).
Baca Juga: DVI Polri Sudah Identifikasi 29 Korban Sriwijaya Air, Ini Nama-namanya
1. Ini alasan masa pencarian diperpanjang
Bagus mengatakan, alasan pihaknya memperpanjang masa pencarian karena soal kemanusiaan. Selain itu, hingga hari ini, Tim Disaster Victim Indentification (DVI) Polri baru berhasil mengidentifikasi 29 jenazah korban pesawat Sriwijaya Air.
Menurut Bagus, semakin banyak jumlah kantong jenazah yang ditemukan, akan semakin membantu Tim DVI melakukan proses identifikasi.
"Tentunya ada hari-hari yang hilang karena cuaca jelek dan ini kita kompensasi dengan perpanjangan operasi SAR itu sendiri. Jadi dua hal itu. Kita memahami situasi keluarga korban yang sangat mengharapkan (jenazah) untuk ditemukan dalam bentuk apapun," ujar Bagus.
2. Pencarian CVR masih terus dilakukan
Editor’s picks
Hal terpenting lainnya adalah bagian dari cockpit voice recorder (CVR) kotak hitam (black box) pesawat hingga kini juga belum ditemukan. Bagian CVR yang belum ditemukan adalah Crash Survivable Memory Unit (CSMU).
"(CSMU) Itu adalah bagian yang merekam data percakapan atau suara di kokpit. Itu yang belum kita temukan," ucap dia.
Bagus melanjutkan, unsur-unsur yang dilibatkan dalam pencarian masih tetap sama. Mulai dari Basarnas, TNI-Polri, dan sebagainya.
"Masih tetap sama. Namun tentunya kita akan lebih memfokuskan, mungkin shif atau kita fokus ke area-area tertentu," ujar Bagus.
3. Basarnas sudah kumpulkan 310 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air
Bagus menambahkan, cuaca hari ini di lokasi pencarian terbilang kurang bagus. Alhasil, pihaknya hanya mendapatkan dua kantong jenazah, dua kantong serpihan kecil badan pesawat, dan satu potongan besar bagian pesawat.
"Sehingga, total 310 kantong jenazah, 60 kantong kecil bagian pesawat dan 55 potongan besar pesawat. Walaupun cuaca hari ini jelek, namun tim SAR gabungan masih tetap semangat melaksanakan operasi pencarian dengan semaksimal mungkin," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Diduga, pesawat yang membawa 62 orang itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Baca Juga: DVI Kantongi CCTV Bandara untuk Identifikasi Korban Sriwijaya SJY 182