Meroket, Kasus Virus Corona di Indonesia Jadi 40.400 Hari Ini 

Jawa Timur menyumbang 245 kasus baru hari ini

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah menjadi 40.400 kasus. Jumlah tersebut naik karena terhitung sejak 15 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 16 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, muncul kasus baru sebanyak 1.106 orang.

Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini, yaitu 245 kasus baru.

"Kasus positif masih didominasi penambahan pada beberapa provinsi di antaranya Jawa Timur hari ini melaporkan 245 kasus baru," ujar Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Selasa (16/6).

Baca Juga: [UPDATE] Penambahan Kasus COVID-19 di Brasil Lampaui Amerika Serikat

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

Meroket, Kasus Virus Corona di Indonesia Jadi 40.400 Hari Ini Ilustrasi swab test. (Dok.Kementerian BUMN)

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini dengan 175 kasus baru COVID-19.

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 431 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 27 kasus
2. Bali 782 kasus
3. Banten 1.277 kasus
4. Bangka Belitung 145 kasus
5. Bengkulu 104 kasus
6. Yogyakarta 273 kasus
7. DKI Jakarta 9.222 kasus
8. Jambi 108 kasus
9. Jawa Barat 2.662 kasus
10. Jawa Tengah 2.231 kasus
11. Jawa Timur 8.308 kasus
12. Kalimantan Barat 270 kasus
13. Kalimantan Timur 392 kasus
14. Kalimantan Tengah 657 kasus
15. Kalimantan Selatan 2.122 kasus
16. Kalimantan Utara 171 kasus
17. Kepulauan Riau 254 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 957 kasus
19. Sumatera Selatan 1.498 kasus
20. Sumatera Barat 687 kasus
21. Sulawesi Utara 701 kasus
22. Sumatera Utara 957 kasus
23. Sulawesi Tenggara 291 kasus
24. Sulawesi Selatan 3.116 kasus
25. Sulawesi Tengah 172 kasus
26. Lampung 166 kasus
27. Riau 126 kasus
28. Maluku Utara 315 kasus
29. Maluku 496 kasus
30. Papua Barat 212 kasus
31. Papua 1.281 kasus
32. Sulawesi Barat 98 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 108 kasus
34. Gorontalo 214 kasus

2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

Meroket, Kasus Virus Corona di Indonesia Jadi 40.400 Hari Ini Dok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 8,1 juta orang

Meroket, Kasus Virus Corona di Indonesia Jadi 40.400 Hari Ini Wisatawan di depan Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, pada 23 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Mary F. Calvert

Mengutip situs worldometers.info, hingga 16 Juni 2020 pukul 14.19 WIB, secara global terdapat 8.120.087 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 2.182.950 kasus.

Dari 8 juta kasus itu, 439.223 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 4.232.356 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

Meroket, Kasus Virus Corona di Indonesia Jadi 40.400 Hari Ini Ilustrasi swab test. (Dok.Kementerian BUMN)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Pemerintah Siap Tes COVID-19 di Sekolah untuk Cegah Virus Corona

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya