Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi saham (unsplash.com/Marga Santoso)
ilustrasi saham (unsplash.com/Marga Santoso)

Intinya sih...

  • Penilaian OJK Cirebon dan tren literasi

  • Peningkatan jumlah investor dan nilai transaksi sebagai sinyal kuat penguatan pasar modal regional.

  • Literasi keuangan berperan besar dalam mengubah pola keputusan masyarakat.

  • OJK Cirebon memperluas program literasi dan inklusi dengan melibatkan perguruan tinggi, komunitas bisnis, hingga pelaku industri jasa keuangan.

  • Kontribusi ekonomi regional serta respons industri

  • Perkembangan investor ritel mendominasi total SID di wilayah Ciayumajakuning.

  • Optimisme ini berimbas pada dinamika emiten di pasar modal.

  • <

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cirebon, IDN Times - Pasar modal di kawasan Ciayumajakuning mencatat peningkatan signifikan hingga Agustus 2025. Jumlah pemilik Single Investor Identification (SID) mencapai 368,58 ribu, tumbuh 21,69 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan ini memperlihatkan pola partisipasi masyarakat yang semakin aktif dalam instrumen keuangan berbasis saham.

Di saat bersamaan, akumulasi nilai transaksi saham menembus Rp2,06 triliun, atau naik 68,31% secara tahunan.

Pertumbuhan ini menjadi indikasi pergeseran pola investasi masyarakat yang mulai mengalihkan dana ke instrumen pasar modal, bukan sekadar menyimpan dana di instrumen konvensional.

1. Penilaian OJK Cirebon dan tren literasi

ilustrasi saham (unsplash.com/Michael Förtsch)

Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, memandang perkembangan jumlah investor dan nilai transaksi sebagai sinyal kuat penguatan pasar modal regional.

Menurutnya, peningkatan ini tidak hanya merefleksikan antusiasme, tetapi juga pemahaman yang semakin matang terkait penggunaan instrumen investasi saham.

Agus menegaskan literasi keuangan berperan besar dalam mengubah pola keputusan masyarakat.

Tren perdagangan yang meningkat hampir dua kali lipat mengindikasikan semakin banyak warga, termasuk generasi muda, yang mulai mengenal pasar modal lebih awal dan ikut dalam dinamika harga saham.

OJK Cirebon memperluas program literasi dan inklusi dengan menggandeng perguruan tinggi, komunitas bisnis, hingga pelaku industri jasa keuangan.

"Upaya ini diarahkan agar investor pemula lebih selektif, memahami risiko, dan mampu menilai potensi keuntungan tanpa terjebak euforia pasar," kata Agus, Jumat (28/11/2025).

2. Kontribusi ekonomi regional serta respons industri

ilustrasi saham (unsplash.com/Anne Nygård)

Perkembangan investor ritel mendominasi total SID di wilayah Ciayumajakuning. Data menunjukkan sebagian besar investor tidak hanya membuka akun, tetapi juga aktif bertransaksi, tercermin dari lonjakan nilai perdagangan hingga Rp2,06 triliun. Optimisme ini berimbas pada dinamika emiten di pasar modal.

Perusahaan tercatat semakin agresif menawarkan instrumen pendanaan, termasuk saham dan obligasi. Di sisi lain, lembaga keuangan lokal merespons dengan meluncurkan produk yang lebih ramah investor pemula.

Agus menyatakan kombinasi literasi, transparansi data emiten, dan diversifikasi produk menjadi unsur penguat fondasi pasar modal regional untuk jangka panjang.

Kepercayaan masyarakat turut dipengaruhi kondisi ekonomi Ciayumajakuning yang bergerak stabil.

Sentimen positif ini menjadikan pasar modal sebagai salah satu opsi penempatan dana jangka panjang, terutama bagi kelas menengah yang terus bertumbuh.

3. Edukasi untuk pertumbuhan investor

ilustrasi saham Amerika terbaik 2025 (pexels.com/energepic.com)

OJK Cirebon memastikan pemantauan ketat terhadap pertumbuhan investor, pergerakan volume transaksi, dan dinamika perdagangan saham di tingkat regional.

Agus menggarisbawahi pentingnya edukasi berkelanjutan agar masyarakat berinvestasi secara aman, terukur, dan berbasis pengetahuan.

Dengan pertumbuhan investor lebih dari 20% serta transaksi saham yang melonjak hampir 70%, pasar modal Ciayumajakuning menunjukkan dinamika positif yang memperluas peluang ekonomi lokal.

Agus menyimpulkan tren ini menjadi momentum penguatan ekosistem investasi serta membuka ruang kontribusi baru bagi perekonomian wilayah.

Editorial Team