Ilustrasi startup (pexels.com/Startup Stock Photos)
Selain itu, startup juga sering mengalami kesulitan dalam mencapai pendapatan yang stabil dalam waktu singkat. Sehingga, mereka harus terus mengeluarkan biaya untuk menjaga operasi bisnis dan mengejar pertumbuhan yang lebih cepat.
Dalam konteks tech winter, banyak perusahaan teknologi yang melakukan burn rate besar-besaran dalam upaya untuk memperluas bisnis mereka namun, ketika pendanaan mulai menipis dan investor kehilangan kepercayaan pada perusahaan-perusahaan tersebut, burn rate yang tinggi menjadi tidak terjangkau lagi.
PT Verihubs Inteligensia Nusantara atau biasa dikenal Verihubs adalah salah satu startup rintisan berbasis AI dari Indonesia yang mampu mengelola biaya operasional mereka dengan efektif dan mempertahankan kondisi keuangan yang sehat.
Selain itu, perusahaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan di industri teknologi dan tetap mempertahankan posisi pasar mereka, dapat melewati masa sulit seperti musim tech winter dan bertahan dalam jangka panjang.
Verihubs juga berencana untuk mengeksplorasi pasar dan kesempatan baru, serta menjalin kemitraan dengan perusahaan lain untuk menghasilkan lebih banyak peluang bisnis. Dengan cara ini, Verihubs mampu mempertahankan kepercayaan pelanggan dan meningkatkan pengalaman pelanggan di tengah kondisi pasar yang semakin menantang.
“Saya rasa fenomena tech winter bukan akhir dari era startup, melainkan fase baru dari startup untuk lebih fokus membentuk value bisnis mereka bisa diterima pasar tanpa harus melakukan burn rate yang tinggi. Kami bersyukur masih relevan di tengah fase ini. Kami akui banyak tantangan dalam menghadapi ini semua, namun kerja keras, inovasi produk, dan komitmen dari seluruh tim Verihubs membuat kami masih eksis hingga sekarang.” ujar Rick Firnando, CEO Verihubs.