Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa

Cirebon, IDN Times - Harga minyak goreng subsidi, khususnya produk Minyakita di Kabupaten Cirebon dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). Di sejumlah pasar tradisional dan toko ritel, harga Minyakita mencapai Rp18.000 per liter, jauh melampaui HET yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter.

Tidak hanya Minyakita, minyak goreng kemasan lainnya pun mengalami kenaikan harga. Dari pantauan di lapangan, harga minyak goreng kemasan kini mencapai Rp21.000 per liter, naik dari sebelumnya Rp20.000 per liter. Kondisi ini menambah beban bagi masyarakat yang sudah kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

1. Dikeluhkan masyarakat

IDN Times/Istimewa

Siti Masithoh (30), seorang ibu rumah tangga yang berbelanja di Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon mengaku terkejut dengan lonjakan harga minyak goreng tersebut. Menurutnya, kenaikan ini sangat memberatkan, terutama bagi keluarga dengan penghasilan pas-pasan.

“Dulu kalau beli Minyakita masih bisa dapat harga Rp15.000-an. Sekarang naik terus, jadi Rp18.000. Padahal ini kan minyak bersubsidi. Kalau begini terus, kami harus kurangi kebutuhan lainnya,” keluh Maryati.

Kenaikan harga minyak goreng ini tidak hanya dirasakan oleh konsumen, tetapi juga pedagang. Aminah (50), pedagang sembako di Pasar Sumner mengatakan, ia harus menaikkan harga jual karena harga dari distributor juga naik.

Stok Minyakita kini semakin sulit didapat. Beberapa agen bahkan membatasi jumlah pembelian, sehingga pedagang kecil kesulitan memenuhi permintaan pelanggan.

2. Faktor penyebab kenaikan harga

Editorial Team

Tonton lebih seru di