Bandung, IDN Times - Riset terbaru Sinarmas Sekuritas memprediksi PT Bank Amar Indonesia Tbk, bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, mengalami perkembangan yang kuat dengan pertumbuhan luar biasa dalam rekening tabungannya.
Dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) yang mengesankan sebesar 73 persen rekening tabungan AMAR melonjak menjadi Rp150 miliar dari 2019 hingga 2022.
Sinarmas Sekuritas memperkirakan tabungan AMAR akan mencapai tingkat pertumbuhan tahunan lebih dari 50 persen, berkontribusi pada peningkatan yang signifikan dalam CASA (current account saving account). Tujuannya adalah meningkatkan proporsi CASA dari total simpanan nasabah dari 18 persen pada tahun 2022 menjadi lebih dari 25 persen pada tahun 2025.
Pada kuartal pertama tahun 2023, tabungan pihak ketiga mencapai jumlah sebesar Rp133 miliar, dengan tabungan rata-rata per nasabah mencapai Rp1,3 juta di antara lebih dari 100 ribu pengguna pada aplikasi perbankan digital mereka.
Deposito Berjangka Tetap Menjadi Sumber Pendanaan Utama: Memasuki 2023, deposito berjangka AMAR telah rebound hingga melebihi Rp1 triliun di kuartal pertama. Berdasarkan perkembangan ini, target pertumbuhan yang konservatif sebesar 25% telah ditetapkan untuk tiga tahun ke depan.
Sinarmas Sekuritas memproyeksikan bahwa jumlah deposito berjangka akan melampaui Rp1,5 triliun pada tahun 2025, dua kali lipat dari angka tahun 2022. Angka yang kuat ini memberikan landasan yang kokoh untuk pemberian pinjaman lebih lanjut melalui 'Tunaiku,' aplikasi pinjaman digital unggulan AMAR.
Menurut laporan riset oleh Sinarmas Sekuritas, prospek bisnis yang menguntungkan dari Amar Bank dapat menyebabkan kenaikan harga saham dan berpotensi terjadinya perubahan pada rasio P/B (Price-to-Book) dari 1x menjadi 1,7x dalam rata-rata 3 tahun. Dengan perubahan ini, target harga dalam 12 bulan diperkirakan mencapai Rp410 (artinya, terdapat potensi kenaikan sebesar 45%).
Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, saat ini telah memperkuat Empat Pilar strategi diantaranya Tunaiku, pinjaman digital untuk ritel dan bisnis mikro; Relationship banking untuk komersial dan korporasi; UMKM, Perbankan digital untuk usaha kecil; Embedded Banking dan Finance, plug and play banking untuk perusahaan teknologi berbasis aplikasi apapun.
"Kami tetap optimistis bahwa Amar Bank akan terus melayani individu dan UMKM yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap layanan perbankan digital," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.