Proyek Pipa Gas Transmisi Cirebon-Semarang Sepanjang 255 KM Dimulai

Yanuar mengungkapkan, dalam proyek pembangunan pipa transmisi gas ini tidak akan mengganggu lahan milik pribadi atau warga. Sebab, pembangunan pipa transmisi gas itu akan dilakukan di sisi sepanjang jalur Tol Trans Jawa sehingga tidak akan ada persoalan pembebasan lahan.

"Ditanam dengan jarak sekitar 25 meter dari jalan tol dengan kedalaman 3 meter," kata Yanuar.

Yanuar mengungkapkan, dimulainya PSN pembangunan pipa transmisi gas di Pulau Jawa ini karena pasokan gas dari Jawa Barat surplus. Hal itu juga sempat menjadi persoalan kenapa pembangunan jaringan pipa sepanjang 1.538 km sempat tertunda. 

"Dulu karena pasokan gasnya belum ada. Dari pada sudah dibangun tetapi enggak ada pasokan gasnya akan mubazir," Ujar dia.

Dimulainya pembangunan pipa transmisi gas Cirebon-Semarang yang dilakukan PT Rekayasa Industri (Rekind) membuat pemerintah bernafas lega. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial yang hadir dalam acara groundbreaking mengatakan, pipa Cirebon-Semarang ini merupakan infrastruktur strategis yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang akan menghubungkan pipa sepanjang Jawa dari Banten hingga Jawa Timur dengan panjang 1.538 km.

Keberadaan jaringan pipa gas nantinya menurut Ego akan memenuhi kebutuhan pasar gas domestik. "Untuk pemenuhan kebutuhan domestik, maka infrastruktur harus siap. Gas bukan komoditas ekspor semata," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengayur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Fanshurullah Asa menambahkan, tersambungnya jaringan pipa gas ini diharapkan bisa memicu pertumbuhan pabrik-pabrik baru, khususnya di wilayah Jawa Tengah. "Nantinya akan dibangun pabrik pupuk, baja hingga kaca dengan harga gas yang kompetitif," katanya.

Komitmen untuk mendorong kemajuan industri lewat pasokan gas ini juga diamini oleh Yanuar. Dia optimistis, pembangunan pipa gas sepanjang 255 kilometer yang dilaksanakan oleh Rekind bisa berdampak positif dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Yanuar juga optimis proyek ini bisa dikerjakan dalam waktu 24 bulan. "Tahap pertama kita sudah lakukan. Dari pengalaman, ini bisa selesai tepat waktu," tegasnya.