Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

UMKM Makanan Didorong Pakai Wadah Kertas Coklat Ramah Lingkungan

WhatsApp Image 2025-06-13 at 8.52.38 AM (3).jpeg
Produk kertas coklat. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Bandung, IDN Times - Penggunaan wadah makan semakin tinggi seiring bertumbuhanya jumlah pelaku usaha kecil di bidang makanan. Untuk mengurangi penumpukan sampah berlebihan, UMKM didorong bisa menggunakan kertas coklat yang lebih ramah lingkungan ketika dipakai.

Direktur Utama PT Alkindo Naratama (Aldo), Herwanto Sutanto, mengatakan produk kertas coklat saat ini semakin diminati oleh para pelaku usaha termasuk pelaku usaha kecil. Pemakaian stereofoam perlahan dialihkan menggunakan kertas coklat karena memang lebih ramah lingkungan tapi manfaat dalam penyimpanan makanan tidak berbeda.

"Kertas coklat penggunaannya akan terus berkembang. Kalau kita lihat sekarang pemesanan makanan online banyaknya sudah pakai produk seperti ini sangat sedikit yang pakai stereofoam lagi," kaya Herwanto, Jumat (13/6/2026).

1. Ada produk yang sudah tak pakai lapisan plastik

WhatsApp Image 2025-06-13 at 8.52.38 AM (2).jpeg
Contoh produk kertas coklat untuk pelaku usaha. IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurutnya, selama ini produk kerta coklat untuk makanan memang masih ada lapisan plastik yang sudah sesuai standar. Namun, untuk makin memudahkan produk ini terurai maka perusahaan tengah mempersiapkan produk yang tidak ada plastiknya.

Menggunakan bahan kimia ramah makanan, produk ini bisa lebih ramah lingkungan. Produk seperti itu sekarang sudah banyak diperjualbelikan ke luar negeri dan dalam akhir tahun diharap bisa dijual di dalam negeri dengan harga terjangkau pelaku UMKM.

"Jadi bahan kimia ini ramah makanan, kena minyak, kena air panas pun tidak masalah," ungkapnya.

2. Buat desain produk lebih menarik

WhatsApp Image 2025-06-13 at 8.52.38 AM (1).jpeg
Direktur Utama PT Alkindo Naratama (Aldo), Herwanto Sutanto (tengah) menjelaskan manfaat produk kertas plastik. IDN Times/Debbie Sutrisno

Selain perbaikan bahan produk, Herwanto mengatakan bahwa penggunaan kertas coklat bisa lebih banyak digunakan pelaku usaha makanan karena desain yang bisa disesuaikan. Sehingga bukan hanya masalah produk ramah lingkungan tapi penampakannya pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan UMKM.

PT Aldo sendiri akan bekerjsama dengan sejumlah universitas untuk menghadirkan desain produk yang lebih kekinian sehingga kertas coklat nantinya terus dimanfaatkan oleh pelaku usaha tapi tetap menjaga lingkungan tidak rusak oleh timbunan sampah berlebihan.

"Karena produk jelas bukan hanya kegunaannya saja tapi juga harus menarik," kata dia.

3. Harga jual produk masih tergantung biaya impor

WhatsApp Image 2025-06-13 at 8.52.38 AM.jpeg
IDN Times/Debbie Sutrisno

Di sisi lain, Direktur Keuangan Ado, Kuswara mengakui pada 2024 laba bersih perusahaan belum memenuhi target. Namun, perseroan menunjukkan posisi keuangan yang solid di tengah tantangan biaya produksi dan tekanan harga di segmen tertentu.

“Secara keseluruhan, kami membukukan kinerja yang sehat. Realisasi penjualan mencapai 71,9 persen dari target, dan laba kotor tercapai 64,1 persen," ujarnya,

Segmen kertas coklat, lanjut dia, masih menghadapi tekanan karena belum seimbangnya harga jual dengan biaya produksi. "Kami mengupayakan penyesuaian strategi untuk menjaga profitabilitas jangka panjang."

Kuswara menambahkan secara angka semua kinerja perusahaan menunjukkan kenaikan. Penjualan Bersih ALDO naik dari Rp1,65 triliun pada 2023 menjadi Rp1,86 triliun pada 2024. Laba kotor juga mengalami peningkatan menjadi Rp239,05 miliar dibanding Rp227,75 miliar tahun sebelumnya.

Share
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us