Bandung, IDN Times - Aksi panic buying sempat terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air. Kondisi itu setelah masyarakat termakan kabar bohong (hoax) mengenai wabah virus corona yang terjadi di Indonesia.
Belanja bahan pangan menjadi pilihan warga atas kepanikan itu. Namun demikian, permintaan beras di wilayah Bandung Raya diklaim masih normal. Lebih jauh, stok beras Bulog di Bandung Raya aman sampai menjelang lebaran.
Pimpinan Cabang Bulog Bandung, Johan Wahyudi memastikan, perputaran beras di 5 Kabupaten Kota di Bandung Raya masih stabil. Dia menyebutkan, permintaan beras dari masyarakat masih dalam keadaan normal dan tidak melebihi batas kewajaran.
"Beras di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Bandung Barat dan Sumedang masih normal. Belum ada lonjakan," kata Johan, Rabu (4/3).
Johan mengatakan, meskipun dalam waktu dekat permintaan beras meningkat, pihak Bulog sudah mengantisipasi akan hal itu.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di tengah kondisi masyarakat yang panik hingga harus memborong bahan makanan besar-besaran, selalu saja ada mafia yang bermain demi keuntungan berlebih.
"Namun saat ini masih aman dengan kualitas (beras) bagus. Peran bulog buat menjaga stabilisasi harga jika ada lonjakan nanti di pasaran," paparnya.
Johan mebegaskan, stok beras di 5 gudang beras yang tersebar di 5 Kabupaten Kota itu, masih aman bahkan sampai menjelang lebaran.
"Sekarang masih normal. Masyarakat jangan panik. Stok kita aman sampai menjelang lebaran," ujar Johan.
Dia menjelaskan, Bandung Raya belum mengalami kekurangan. Kalaupun stok penyumbang beras dari 5 wilayah itu menipis, Johan pastikan ada cadangan beras di Kabupaten Kota tetangga di Jawa Barat.
Dalam satu tahun, Johan mengatakan, rata-rata ada dua kali panen padi. Sampai sekarang, Kabupaten Bandung masih menjadi penyumbang beras terbesar di antara 5 wilayah yang ditangani Bulog Cabang Bandung.
"Kabupaten Bandung terbanyak. Sementara penyumbang beras terendah dari 5 Kabupaten Kota itu yakni Kota Cimahi," tandasnya.