Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Literasi Menabung & Berasuransi Temu Media LPS Jabar 29112025 (14).jpg
IDN Times/Humas LPS

Intinya sih...

  • Penjaminan Polis mendukung stabilitas industri asuransi dan kepercayaan publik

  • Dorongan untuk penguatan asuransi mikro dan UMKM melalui skema penjaminan

  • Komitmen LPS dalam mendukung kebijakan nasional terkait perlindungan konsumen dan penguatan sistem keuangan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan komitmennya dalam memperkuat stabilitas industri asuransi melalui dukungan penuh terhadap implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) yang saat ini tengah dalam tahap perumusan bersama pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal tersebut disampaikan Direktur Group Pemeriksaan Asuransi LPS, Dhanang Hartanto di sela kegiatan Media Gathering dengan tema "Literasi Menabung dan Berasuransi" di Kota Bandung, Sabtu(29/11/2025).

Dhanang menekankan bahwa desain penjaminan polis nantinya perlu mengikuti prinsip level playing field, yakni kesetaraan dengan skema penjaminan pada sektor perbankan yang selama ini sudah berjalan efektif dalam melindungi nasabah dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Pada intinya level playing field-nya harusnya sama dengan perbankan. Nanti pemerintah, OJK, dan LPS yang akan merumuskan nilai jaminannya,” ungkap Dhanang.

Ia menjelaskan bahwa perumusan besaran penjaminan polis tidak hanya mempertimbangkan pengalaman negara lain, tetapi juga kondisi spesifik industri asuransi di Indonesia. Dari hasil kajian best practice global, sejumlah negara baru menetapkan batas maksimal penjaminan namun belum menyentuh aspek implementasi usaha secara lebih detail.

“Di best practice negara lain itu baru sebatas batas maksimal, belum sampai pembahasan usaha dan sebagainya,” tambahnya.

1. Prioritaskan stabilitas dan perlindungan nasabah

IDN Times/Yogi Pasha

Dhanang menegaskan bahwa kehadiran Program Penjaminan Polis menjadi instrumen penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap industri asuransi, yang dalam beberapa tahun terakhir menghadapi tantangan kepercayaan akibat kasus gagal bayar di sejumlah perusahaan.

“LPS sangat mendukung upaya stabilisasi industri asuransi dan terutama pelaksanaan penjaminan polis yang berkelanjutan terhadap nasabah,” tegasnya.

Menurut Dhanang, stabilitas industri asuransi bukan hanya soal kepentingan perusahaan, namun berkaitan langsung dengan keamanan dana masyarakat sebagai pemegang polis serta keberlangsungan iklim ekonomi yang sehat.

2, Dukungan untuk UMKM dan penguatan asuransi mikro

IDN Times/Humas LPS

Dalam kesempatan yang sama, Dhanang juga menanggapi wacana perluasan akses asuransi bagi pelaku UMKM melalui skema penjaminan. Menurutnya, LPS mendukung program peningkatan literasi dan minat terhadap produk asuransi mikro yang sedang didorong pemerintah.

“UMKM itu perlu dibutuhkan. Tapi tentunya semua sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dan OJK, apakah mikro ini nanti akan dijamin,” ujar Dhanang.

Ia menjelaskan bahwa LPS siap memainkan peran strategis apabila asuransi mikro resmi masuk dalam skema penjaminan, mengingat sektor UMKM membutuhkan instrumen mitigasi risiko agar dapat tumbuh lebih kuat dan kompetitif.

“Kalau ini dijamin, saya kira itu upaya LPS untuk menjamin usaha mikro sebagai bagian dari usaha yang dijamin,” lanjutnya.

Produk micro insurance, menurut Dhanang, menjadi salah satu instrumen yang potensial untuk memperluas penetrasi asuransi sekaligus menciptakan rasa aman bagi pelaku usaha kecil.

3. Komitmen dukung kebijakan nasional

IDN Times/Humas LPS

Di akhir pernyataannya, Dhanang menegaskan bahwa LPS akan selalu mendukung arah kebijakan pemerintah, terutama yang berorientasi pada perlindungan konsumen dan penguatan sistem keuangan nasional.

“Pada intinya, LPS akan mendukung apa pun yang menjadi kebijakan pemerintah,” pungkasnya.

Dengan skema penjaminan polis yang kuat dan terintegrasi, diharapkan kepercayaan publik terhadap asuransi dapat pulih, literasi keuangan meningkat, dan UMKM semakin terlindungi serta tumbuh berkelanjutan.

Editorial Team