Jelang Tutup Tahun Kinerja Perbankan Jabar Menggembirakan

Bandung, IDN Times - Kinerja perbankan di Jawa Barat menunjukkan tren positif jelang penutupan tahun 2024. Ada kenaikan dari segi aset, dana pihak ketiga, dan angka kredit. Di sisi lain ada penurunan dalam Non Performing Loan (NPL) atau gagal bayar kredit.
Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Otoritas Jawa Keuangan (OJK) Jawa Barat, Yuzirwan menuturkan bahwa per Oktober 2024 jumlah aset perbankan di Jabar mencapai Rp1.032 triliun atau tumbuh 8,34 persen secara tahunan (yoy) (Rp79,42 triliun) jika dibandingkan bulan Oktober 2023 sebesar Rp952 triliun.
"Jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023, total aset perbankan di Jawa Barat tumbuh 6 persen (Rp58,36 triliun)," kata Yuzirwan dalam diskusi dengan media massa, Jumat (13/12/2024).
1. Angka kredit naik, NPL turun
Sementara itu, per Oktober 2024 ada kenaikan dana pihak (DPK) ketiga di perbankan mencapai mencapai Rp699 triliun, tumbuh 6,15 persen secara tahunan jika dibandingkan bulan Oktober 2023 sebesar Rp658 triliun. Apabila dibandingkan dengan posisi Desember 2023, penghimpunan DPK tumbuh 2,78 persen (Rp18,92 triliun).
Untuk realisasi penyaluran kredit per Oktober 2024 sebesar Rp646 triliun, tumbuh 8,15 persen secara tahunan (Rp48,70 triliun) jika dibandingkan Oktober 2023 sebesar Rp598 triliun.
"NPL perbankan juga masih bagus ada penurunan dari sebelumna 3,62 persen menjadi 3,39 persen," paparnya.
Perbaikan rasio NPL gross dikontribusikan oleh pertumbuhan kredit sebesar Rp48,70 triliun (8,15 persen yoy) yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan nominal kredit bermasalah sebesar Rp0,31 triliun(1,43 persen yoy) dari Rp21,64 triliun (Oktober 2023) menjadi Rp21,95 triliun (Oktober 2024).