Investasi Aset Kripto, Ini yang Harus Diperhatikan Perempuan

10 Mar 2022, 22:50 WIB

ilustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Bandung, IDN Times – Tidak sedikit orang percaya bahwa kehadiran perempuan dalam urusan finansial dapat berpotensi meningkatkan kesejahteraan. Alasannya, pada prinsipnya, perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam meningkatkan perekonomian lewat investasi.

Namun, untuk mencapai pemahaman itu, perempuan memerlukan dorongan dan dukungan, serta akses dalam urusan keuangan, hingga edukasi tentang kesetaraan gender. Setidaknya, hal tersebut yang dikatakan Director of Business Incubation The Greater Hub ITB, Dina Dellyana.

"Bagaimana perempuan memulai investasi? Jujur harus terjun langsung. Kemudian, join komunitas yang tepat untuk mengakselerasi semangat kita untuk terus belajar. Kita sebetulnya perlu trigger, kalo sudah into akan terus belajar,” kata Dina, dalam acara Tokocrypto bertema "Women & Financial Wellness”.

Lantas, bagaimana dengan dunia investasi di bidang aset kripto? Apakah perempuan dan laki-laki memiliki akses yang sama?

1. Harus join komunitas dan tetap DYOR

Instagram/dinadellyana

Dina mengatakan, untuk memulai investasi di dunia aset kripto, perempuan harus cermat dan tak ragu untuk mengikuti berbagai komunitas. Bagaimana pun, kata dia, kehadiran komunitas dapat membuat calon investor gak ketinggalan zaman.

“Terlebih investasi aset kripto rentan dengan isu-isu, join saja komunitas dan tetap DYOR (Do Your Own Research). Bisa praktekan dengan teman-teman yang tepat sudah join dulu, serta mulai dengan nominal yang kecil," kata Dina.

Dina merupakan salah satu dari tiga narasumber utama dalam kegiatan diskusi “Women & Financial Wellness”. Selain Dina, diskusi itu juga menghadirkan Guru Besar FEB Unpad, Prof. Dian Masyita; dan seorang author, scriptwriter dan women's empowerment Advocate, Jenny Yusuf.

Ketiga panelis tersebut mendiskusikan peran perempuan dalam mendobrak stigma negatif dan berjuang memberikan dampak positif bagi masyarakat hingga menciptakan kebebasan finansial dengan berinvestasi.

2. Perempuan harus melek teknologi, biar tak terjebak investasi bodong

Ilustrasi teknologi (uinjkt.ac.id)

Bagi Dian Masyita, perempuan sebenarnya dapat memberikan dampak yang begitu besar pada industri investasi aset kripto. Maka itu menurut Dian, perempuan harus terus memperkuat motivasi lebih untuk ikut serta dalam memahami instrumen aset kripto.

Di era digital ini, kata Dian, perempuan tidak hanya harus melek teknologi, namun juga mendapatkan edukasi terkait pengelolaan keuangan berbasis digital. Hal itu penting bagi perempuan agar tidak terjerumus investasi bodong.

Apalagi, selama ini perempuan dikenal sebagai investor yang disiplin dan teliti dalam pengelolaan keuangan.

Dian menambahkan, industri aset kripto masih terbuka dengan sedikit barrier, sehingga siapa pun bisa ikut dan meraih keuntungan sekaligus kerugian yang cukup besar.

"Apapun itu kamu harus punya portofolio, jangan taruh di satu keranjang. Karena kripto ini sangat early, ada beberapa harganya yang masih murah. Tapi cari yang fundamentalnya baik dan use case-nya itu yang membuat the reason people buy itu hal penting,” kata dia.

“Whitepaper baca dulu, siapa orang di baliknya. Jangan percaya investasi yang too good to be true," tuturnya.

3. Sebanyak 30 persen dari jumlah investor di Tokocrypto adalah perempuan

Pixabay

Bagi perusahaan dagang aset kripto, Tokocrypto mengklaim bahwa perusahaannya telah fokus pemberdayaan perempuan agar bisa melek finansial, dengan mendorong kesetaraan akses dan edukasi.

“Saat ini jumlah nasabah atau investor Tokocrypto 30 persen adalah perempuan. Angka ini terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah investor yang meningkat. Fakta ini, juga membuktikan kesetaraan gender di industri aset kripto semakin baik,” kata Christine Natalia Ginting, Community Engagement Lead Tokocrypto.

Di sisi lain, Christine juga menilai jika perempuan memiliki berbagai peran penting di dalam industri aset kripto. “Perempuan bisa tidak hanya sebagai investor, melainkan turut aktif dalam pengembangan teknologi blockchain, kripto dan NFT," ujarnya.