Bandung, IDN Times – Bank Indonesia baru saja mengumumkan hasil surveinya terkait dengan industri perkreditan di Indonesia. Dalam perhitungan survei tersebut, industri kredit pada 2022 akan tumbuh sekitar 9,3 persen yoy (years on years).
Menurut Direktur Kepala Grup Departemen Bank Indonesia, Junanto Herdiawan, angka tersebut meningkat dibandingkan pertumbuhan kredit pada 2021 yakni sebesar 5,1 persen. Optimisme pertumbuhan industri kredit itu antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
Bukan hanya kabar baik bagi negara, pertumbuhan industri kredit juga melahirkan sentimen positif bagi pelaku industri, utamanya para lembaga yang memegang peranan kredit. Hal tersebut membuat PT. Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) sebagai Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP), semakin optmistis menghadapi masa mendatang.