Bandung, IDN Times – Sepertinya konsep VUCA bukanlah hal yang asing bagi sebagian besar pebisnis. Konsep tersebut sudah sejak lama dipandang sebagai cara untuk membantu perusahaan terus maju, berkembang, atau setidaknya bertahan.
VUCA merupakan suatu keadaan di mana bisnis bergerak labil, naik turun atau volatile, sehingga tidak ada kepastian atau uncertain, sangat rumit atau complex, dan membingungkan atau ambigue.
Seiring berjalannya waktu, konsep ini tergantikan dengan kondisi BANI alias singkatan dari brittle (mudah pecah), anxiety (keadaan yang mengkhawatirkan), non-linear atau tidak lurus, dan incomprehensible atau sulit dipahami.
BANI kemudian menjadi lebih relevan dengan kondisi saat ini, setelah adanya pandemi yang mengubah pola hidup masyarakat dan berbuntut pada percepatan perkembangan teknologi digital, hingga kondisi perang yang menimbulkan efek domino di dunia bisnis.
Menghadapi kondisi bisnis yang penuh tantangan, perusahaan Garudafood menerapkan holistic strategic model, melakukan open platform strategy untuk menghasilkan produk-produk inovatif yang berkualitas melalui kemitraan.
Tak hanya itu, mereka pun melakukan transformasi digital teknologi dan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) guna mendukung kegiatan operasional.