Di Tengah COVID, Realisasi Investasi Jabar pada 2021 Capai Rp136,1 T

Menurut Ridwan Kamil, capaian realisasi investasi tersebut menandakan kepercayaan investor kepada Jawa Barat tetap tinggi. Apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini yang berdampak pada ekonomi.

Di tahun sebelumnya, Emil bilang, realisasi investasi tergolong lebih kecil, sehingga selama 2021 ini meskipun pandemi menerpa, kepercayaan investasi di Jawa Barat tidak mengalami penurunan.

"Ini kan harus diteliti. COVID katanya ekonomi turun, tapi kenapa investasi malah naik. Berarti ada persepsi bahwa pandemi ini hanya sementara, tapi long term ekonomi akan pulih itu menjadi keyakinan," ungkapnya.

Kemudian, pertama kali realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) saat ini hampir seimbang atau 50:50. Hal itu menurutnya busa menjadi pertanda penanam modal dalam negeri juga semakin banyak.

"Jawaban kami selalu tiga kenapa orang betah berinvestasi di Jawa Barat. Satu infrastrukturnya sangat banyak. Ada 10 jalan tol sudah konstruksi, jalur kereta api, pelabuhan, dan lain sebagainya," katanya.

Kemudian, indeks Sumber Daya Manusia (SDM) Jabar dikatakannya, sangat produktif, dan ditambah pelayanan investasi yang cepat, akurat dan berintegritas.

"Plus kami selalu keliling untuk memasarkan, termasuk saya sebagai gubernur. Itulah jawaban dari kenapa berita baik di hari ini, investasi kita juara se-Indonesia," ungkapnya.

Pemerintah Pusat melalui BKPM menargetkan agar realisasi investasi bisa kembali naik. Pada 2022, BKPM menargetkan investasi yang masuk adalah Rp1.200 triliun atau naik 30 persen.

Sedangkan, Jabar ditargetkan bisa berkontribusi sebesar 15 persen dari target pemerintah sebesar Rp1.200 triliun. Target tersebut bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara nasional pada 2022, yakni 5,2 sampai 5,5 persen.

"Kemudian Pemerintah Pusat memang punya target Rp1.200 triliun dan 15 persennya dititipkan ke Jawa Barat. Itu yang nanti kita akan diskusikan," kata dia.