Stokpile batubara di Pelabuhan Cirebon, Kota Cirebon
Sepanjang September 2025, total muatan barang dan peti kemas di jalur domestik Jawa Barat hanya mencapai 92,74 ribu ton.
Angka tersebut merosot 10,58% dibandingkan Agustus 2025 dan turun tajam 48,44% secara tahunan.
Kondisi ini menggambarkan turunnya aktivitas logistik di sektor-sektor yang bergantung pada permintaan dalam negeri, seperti distribusi bahan bangunan dan hasil pertanian.
Pelabuhan Indramayu masih menjadi andalan ekspor hasil laut dan agribisnis. Meski volume muatan domestik turun 10,62% menjadi 74,33 ribu ton pada September, aktivitas ekspor menunjukkan arah positif.
Volume muat barang internasional mencapai 52,31 ribu ton, turun secara bulanan, tetapi melonjak 61,68% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara kumulatif, kinerja ekspor naik 13,58% menjadi 387,16 ribu ton.
Kepala BPS Jawa Barat, Darwis Sitorus, menyebut peningkatan ekspor mencerminkan ekspansi pasar luar negeri yang mulai terbentuk.
“Namun hambatan infrastruktur seperti keterbatasan dermaga dan alat bongkar muat masih menjadi tantangan utama untuk mengoptimalkan potensi ekspor Indramayu,” ujarnya, Rabu (4/11/2025).