Transaksi QRIS memudahkan layanan keuangan digital (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Keberhasilan Cirebon dalam menumbuhkan jumlah merchant QRIS juga disokong oleh membaiknya infrastruktur digital.
Ketersediaan akses internet yang semakin merata serta meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap teknologi keuangan menjadi dua pilar utama yang mempercepat transformasi.
"Digitalisasi tidak hanya terjadi di kota besar. Kota seperti Cirebon pun mulai menunjukkan tren positif," ungkap laporan BI tersebut.
Tingginya minat masyarakat terhadap transaksi digital memperkuat tujuan strategis digitalisasi ekonomi yang inklusif di tingkat daerah.
Tak hanya itu, pertumbuhan penjual daring di Jawa Barat juga meningkat 12,96% secara tahunan, jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya 8,05%. Ini mengindikasikan bahwa semakin banyak pelaku usaha mulai menganggap kanal digital sebagai jalur dagang utama.
Meski pencapaian Cirebon cukup menjanjikan, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah menyasar pelaku usaha mikro di tingkat desa dan kelurahan yang belum seluruhnya memahami manfaat serta cara penggunaan QRIS.
Selain itu, integrasi sistem pembayaran QRIS dengan platform dagang lokal seperti aplikasi pasar digital milik pemerintah daerah juga belum optimal. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi stakeholder, termasuk pemda, perbankan, dan pelaku industri teknologi finansial.
Upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan digital dianggap sudah berada di jalur yang tepat.
Namun ke depan, keberhasilan digitalisasi tidak hanya diukur dari jumlah merchant, melainkan juga dari kualitas transaksi serta kemampuannya dalam memberdayakan ekonomi lokal secara berkelanjutan.