Bandung, IDN Times - Kemunculan perusahaan startup di bidang pertanian dalam 5 tahun terakhir ini memainkan peran penting dalam pencapaian sektor pertanian di Indonesia. Salah satunya adalah Crowde.
Perusahaan ini mencatat hasil risetnya bersama DSInnovate dalam laporan bertajuk “Driving the Growth of Agriculture Technology Ecosystem in Indonesia” menunjukan pada Q3 tahun 2020, sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 215%, namun hanya ada 4,5 juta petani dari total 33,4 juta petani di tahun 2020 yang menggunakan internet selama satu tahun belakangan.
Hal ini pun ditengarai oleh rendahnya tingkat pendidikan yang sebanyak 14 juta petani merupakan lulusan tingkat sekolah dasar. Padahal teknologi dipercaya dapat memudahkan proses pertanian dari hulu ke hilir yang akhirnya meningkatkan pendapatan petani.
Tujuan dikeluarkan laporan ini adalah untuk melihat sejauh mana agritech (agriculture-technology) dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia.
VP of Product Crowde Mirza Adhyatma menyebutkan, kondisi petani Indonesia hingga kini masih sangat tradisional. Menurutnya, kehadiran teknologi seharusnya bisa membuat sektor pertanian lebih maju dan modern agar proses budidaya berjalan lebih efektif dan hasil panen pun jadi lebih maksimal.
"Crowde pun berupaya membantu penetrasi teknologi bagi para mitra petani dengan merekrut 40 field agent yang telah dibekali dengan aplikasi AgScout," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat(11/6/20210.