Bandung, IDN Times - Industri fashion muslimah terutama hijab setiap tahunnya terus berkembang. Bahkan, bisnis fashion hijab memiliki potensial bisnis. Banyak sekali pendatang baru yang meramaikan industri ini dan memenuhi kebutuhan sandang para hijabers untuk tetap tampil fashionable dan sesuai syariat agama.
Salah satunya Hijaberies, brand hijab asal Kota Bandung ini hadir untuk memenuhi permintaan pasar hijab di tanah air yang begitu besar peminatnya.
Owner Hijaberies, Geneva Hereka mengatakan, brand hijab miliknya hadir karena melihat besarnya potensi pasar hijab di tanah air terutama di Kota Bandung.
"Kami hadir karena melihat begitu besarnya potensi pasar hijab serta kami ingin memberikan warna baru dalam industri hijab di tanah air," ujarnya.
World Economic Forum (WEF) merilis data terbaru terkait total belanja hijab masyarakat Indonesia selama tahun 2022. Tercatat, total konsumsi hijab mencapai 1,02 miliar jilbab per tahun.
Adapun nilai transaksi dari konsumsi jilbab tersebut mencapai 6,09 miliar Dolar AS atau setara Rp91,135 triliun. Namun produk lokal jilbab yang dibeli masyarakat Indonesia hanya sebesar 25 persen, itu artinya masyarakat di tanah air untuk membeli hijab cukup tinggi.
Lebih lanjut Geneva menjelaskan, hijaberies telah hadir sejak 2021 dan saat ini respond pasar terhadap produknya sangat baik. "Kerudung yang kami tawarkan juga stylis, nyaman dan affordable " ujarnya.
Terkait tingginya trend kawula muda muslimah yang menggunakan hijab, hal ini disadari betul olehnya, karena memang target pasar hijaberies adalah kawula muda usia 25 sampai 35 tahun dan dengan produk unggulan hijab series empat ( Paris Basic Japan).
Selama tahun 2023 ini penjualan cukup baik, karena hijaberis sering mengikuti event hijab di beberapa kota di tanah air. "Selain event, kami juga membuka di marketplace dan media sosial seperti TikTok dan IG serta memiliki toko di kawasan Baltos Bandung," tutup Geneva.