Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pusing masalah uang (pexels.com/Kaboompics.com)

Cirebon, IDN Times - Perusahaan pergadaian di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) mengalami penurunan kinerja pada Triwulan III Tahun 2024. 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon mencatat adanya penurunan aset serta jumlah pinjaman yang diberikan oleh perusahaan pergadaian pada September 2024. 

Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib mneyebutkan, hal ini menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi oleh sektor pergadaian dalam menjaga pertumbuhan bisnis di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlangsung.

Menurut laporan OJK, total aset Perusahaan Pergadaian di Ciayumajakuning tercatat menurun sebesar 2,27% secara tahunan menjadi Rp3,58 miliar pada September 2024. 

Selain itu, jumlah pinjaman yang disalurkan oleh Perusahaan Pergadaian juga mengalami penurunan tajam, yakni sebesar 27,5% yoy, sehingga hanya mencapai Rp923,72 juta. 

Agus menyatakan, penurunan kinerja ini patut menjadi perhatian karena sektor pergadaian memegang peran penting dalam menyediakan akses pembiayaan cepat bagi masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah yang membutuhkan dana mendesak.

“Kami melihat adanya penurunan aset dan pinjaman yang disalurkan oleh perusahaan pergadaian, dan ini tentu menjadi perhatian kami. Sektor pergadaian memiliki peran yang cukup penting, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan akses ke pembiayaan yang mudah dan cepat,” kata Agus, Senin (11/11/2024).

1. Masyarakat kini lebih selektif

ilustrasi masalah finansial keluarga (pexels.com/Mikhail Nilov)

Agus menambahkan, berbagai faktor dapat memengaruhi penurunan kinerja ini, termasuk perubahan perilaku masyarakat dalam mengakses pinjaman serta dampak pemulihan ekonomi pascapandemi yang berjalan secara bertahap.

OJK memandang, perubahan gaya hidup dan perilaku konsumsi masyarakat setelah pandemi menjadi salah satu faktor yang berpotensi memengaruhi permintaan terhadap layanan pergadaian. 

Masyarakat kini cenderung lebih selektif dalam mengelola keuangan, yang berdampak pada penurunan permintaan pinjaman. 

Agus menjelaskan, sebagian masyarakat yang sebelumnya memanfaatkan jasa pergadaian untuk memperoleh dana tunai secara cepat kini mulai beralih ke pilihan pembiayaan lain, terutama dari bank dan lembaga keuangan non-bank yang menawarkan produk pinjaman dengan suku bunga bersaing.

"Faktor eksternal seperti peningkatan suku bunga acuan juga bisa turut berdampak pada kinerja perusahaan pergadaian. Seiring kenaikan suku bunga yang diberlakukan Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir, suku bunga pinjaman yang ditawarkan oleh lembaga pergadaian pun ikut mengalami kenaikan," kata Agus.

Di tengah tantangan tersebut, Agus mengatakan OJK Cirebon terus mendorong Perusahaan Pergadaian di Ciayumajakuning untuk tetap adaptif dan inovatif dalam menghadapi perubahan pasar. 

Menurutnya, strategi pemasaran yang tepat dapat membantu perusahaan pergadaian dalam menarik minat masyarakat untuk kembali menggunakan layanan mereka. 

"Dalam situasi seperti ini, perusahaan pergadaian perlu berinovasi agar tetap relevan. Mereka perlu melihat kembali bagaimana cara menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” kata Agus.

2. Pilihan saat butuh dana mendesak

Editorial Team

Tonton lebih seru di