Dalam kegiatan kurban tahun ini, masyarakat di Indonesia tengah dimeriahkan dengan penggunaan besek atau kantung keresek non-plastik. Penggunaan besek dan wadah lain ini sebelumnya telah disuarakan oleh sejumlah kepala daerah. Hal in pun kemudian melecut para panitia kurban di sejumlah masjid besar khususnya untuk memakai besek.
Panitia pemotongan hewan kurban di Masjid Istiqlal Jakarta misalnya, mereka menggunakan besek dari anyaman bambu sebagai wadah pembungkus daging, untuk menggantikan plastik. Panitia mendatangkan 5.000 besek dari pengrajin di Tasikmalaya Jawa Barat.
Kemudian di Sukabumi, pembagian daging kurban mulai menggunakan pembungkus ramah lingkungan, yakni besek yang terbuat dari anyaman bambu, seperti yang digunakan oleh panitia penyembelihan kurban di Masjid Agung Kota Sukabumi.
"Penggunaan besek anyaman bambu ini untuk mengurangi penggunaan plastik saat pembagian daging hewan kurban, sekaligus untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi sampah plastik," kata Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Kurban Masjid Agung Kota Sukabumi Cecep Mansur dilansir Antara.
Menurutnya, meskipun belum sepenuhnya menggunakan besek dalam pembagian daging hewan kurban dan masih ada yang menggunakan plastik, tetapi minimal langkah yang dilakukan pihaknya ini mulai mengalihkan kebiasaan lama dalam penggunaan plastik.
Diharapkan tahun-tahun berikutnya tidak ada lagi penggunaan plastik dalam pembagian hewan kurban. Dan upaya ini juga harus dicontoh oleh panitia penyembelihan hewan kurban yang ada di tingkat kelurahan dan kecamatan.