Bandung, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai dunia usaha nasional sekarang berada dalam kondisi sangat menantang. Mulai dari tekanan ekonomi domestik yang melemah, ketidakpastian arah kebijakan, hingga gejolak eksternal. Untuk membahas hasl tersebut, Apindo bakal mengumpulkan seluruh anggotanya di Bandung dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) 4–6 Agustus 2025.
Apindo melihat dunia usaha tetap menunjukkan harapan dan mendorong upaya penciptaan kerja. “Dunia usaha nasional saat ini sedang menghadapi tantangan serius dan tidak mudah,” ujar Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani dalam rilisnya, Selasa (29/7/2025).
Stimulus Minim Data pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2025 menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, hanya 4,87 persen. Motor utama ekonomi, yaitu konsumsi rumah tangga, hanya tumbuh 4,89 persen. Di saat bersamaan, belanja pemerintah justru mengalami kontraksi, menghilangkan stimulus penting untuk pemulihan. Sektor industri juga tertekan. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur berada di bawah 50 selama tiga bulan berturut-turut, mencerminkan kondisi kontraksi yang belum berbalik arah.
“Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 dengan pertumbuhan rata-rata 8 persen, dibutuhkan lompatan besar melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas SDM, deregulasi nyata, dan ekosistem usaha yang adil,” ujar Shinta.