Bandung, IDN Times – Pertama kali dikenalkan untuk kendaraan hiburan di Taman Tama Tech, bagian dari Kompleks Sirkuit Honda-Suzuka, pada 1961, Honda Z100 menjadi bahan tontonan sekaligus tertawaan pengunjung taman. Bentuknya yang cebol membuat setiap orang yang menungganginya tampak seperti seekor monyet.
Bayangkan, dengan tinggi sekitar 560 mm (dari jok ke tanah), pengendara motor malah terlihat membungkuk ketika menunggangi Honda Z100. Lengan dan kaki mereka terpaksa nongol di berbagai sisi, mengocok perut siapa pun yang melihatnya.
Tapi, tertawaan tidak selamanya bisa dianggap sebagai sebuah hinaan. Tertawaan menjadi bukti bahwa Honda Z100 adalah motor ikonik. Maka, tak heran jika pada akhirnya para pengunjung taman menjuluki motor tersebut dengan sebutan Honda Monkey.
Honda merespons ketertarikan para pengunjung taman terhadap Honda Monkey dengan baik dalam beberapa tahun setelah memperkenalkan Z100. Pada 1967, setelah menyadari bahwa seri Z benar-benar merupakan motor ikonik, Honda pun memproduksi massal seri Honda Monkey lain yakni Z50M dan memasarkannya di Eropa juga Amerika Serikat.
Sekitar 58 tahun berselang, Honda Monkey kini telah menjelma menjadi primadona. Si Cebol ini akan tampil bak model yang ditunggu-tunggu penonton dalam panggung catwalk bernama GIIAS 2019 bulan ini.
Bagaimana kisah Honda Monkey dari masa ke masa?