Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi motor (pexels.com/Nat Chen)
ilustrasi motor (pexels.com/Nat Chen)

Intinya sih...

  • Motor bekas tidak selalu bermasalah dan boros biaya jika perawatan dilakukan dengan baik

  • Kilometer rendah bukan jaminan kualitas motor, perhatikan pola pemakaian dan kondisi komponen lainnya

  • Suara mesin halus belum menjamin kesehatan mesin, lakukan uji jalan untuk mengecek tenaga dan kestabilan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang yang ragu untuk membeli motor bekas karena terpengaruh oleh berbagai mitos yang beredar dari orang-orang atau komentar singkat di media sosial. Padahal sebetulnya dengan pengetahuan yang tepat dan pemeriksaan yang teliti, maka motor bekas tetap bisa menjadi pilihan yang hemat untuk digunakan sehari-hari.

Meluruskan mitos ini tentu merupakan langkah penting agar dapat membantumu untuk mempertimbangkan dalam membeli motor bekas tersebut. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa mitos penting berikut ini seputar motor bekas yang memang harus diluruskan sebelum membeli agar dapat menghindari tanda bahaya sejak awal.

1. Motor bekas pasti bermasalah dan boros biaya

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Maria Orlova)

Ternyata tidak semua motor bekas dianggap bermasalah dan boros biaya, sebab banyak pula pemilik yang benar-benar merawat kendaraannya dengan disiplin dan kerap melakukan servis secara berkala di bengkel resmi. Kunci utamanya terletak pada pemeriksaan riwayat servis, kondisi fisik, hingga hasil uji jalan agar kamu dapat melihat buktinya secara langsung, sehingga tidak hanya berdasarkan pada apa yang disampaikan oleh penjual.

Coba lakukan pengecekan sederhana, seperti dengan melihat kondisi ban, ketebalan kampas rem, suara rantai, hingga kebocoran oli pada mesin atau shockbreaker untuk menilai biaya perbaikan di awalnya. Jika ada temuan kecil yang dinilai masih wajar dan harganya sudah mengakomodasi biaya perbaikan, maka motor bekas dianggap jauh lebih ekonomis daripada membeli baru dengan cicilan yang cukup panjang.

2. Kilometer rendah selalu lebih baik

ilustrasi motor (pexels.com/Kelly)

Odometer kecil tidak otomatis menandakan kondisi yang prima, sebab angka bisa saja dimanipulasi atau motor bahkan jarang dipakai hingga komponennya mengalami kerusakan. Hal yang lebih penting adalah pola pemakaian, jenis rute harian, hingga kualitas perawatan yang telah tercatat dengan rapi.

Coba bandingkan angka kilometer dengan usia motor, lalu coba cek konsistensi keausan pada komponen, seperti bagian karet, grip pijakan, kaki cakram, hingga pedal rem untuk melihat kecocokannya. Perhatikan pula suara mesin kemudahan start dingin hingga kelistrikan, sebab indikator itulah yang biasanya lebih jujur terkait kesehatan motor daripada angka yang terdapat pada odometer.

3. Mesin halus berarti mesin sehat

ilustrasi motor (pexels.com/Alexey Demidov)

Suara mesin halus sebetulnya belum menjamin kompresi bsik, respons gas stabil, hingga transmisi mulus di berbagai putarannya. Ada pula beberapa masalah baru yang memang terasa sangat membebani, contohnya slip kopling, brebet pada RPM tertentu, atau hentakan CVT pada motor matic.

Pastikan selalu mengecek uji jalan dengan variasi kecepatan dan tanjakan pendek untuk menilai tenaga perpindahan, gigi, hingga kestabilan laju dari motorm amati pula asap knalpot, getaran setang, suhu mesin, hingga indikator pada bagian panel. Lalu, periksa terlebih dahulu kondisi oli dan warna busi untuk gambaran yang objektif terkait ruang bakar.

4. Dokumen bisa menyusul terpenting kondisi motor enak

ilustrasi mesin motor (unsplash.com/Richard R)

Kelengkapan dan keaslian dokumen merupakan syarat utama yang tidak boleh disepelekan, sebab berkaitan dengan legalitas dan keamanan dari kendaraan. Pastikan beberapa dokumen, seperti STNK, BPKB, hingga nomor rangka atau mesin telah sesuai dengan fisiknya, serta cek terlebih dahulu status blokir, status pajak, hingga tilang elektronik yang belum terselesaikan.

Cocokan terlebih dahulu nama pada BPKB dan STNK, serta periksa cap dan hologram untuk memastikan bahwa identitasnya cocok dengan penjual asli. Urusan dokumen yang tidak beres jelas dapat memakan biaya, waktu, hingga risiko hukum, meski kondisi motor terasa nyaman untuk digunakan sehari-hari.

Membeli motor bekas bisa menjadi keputusan cerdas, asal tidak terjebak oleh mitos yang ada. Fokuslah pada kondisi riil dari motor agar tidak sampai membebani total biaya yang ada. Ambil waktu untuk pengecekan secara bertahap agar memastikan bahwa motor bekas tersebut layak digunakan sehari-hari!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team