Chiki Fawzi dan Tren Hijab yang Dipengaruhi Industri Kedai Kopi

Chiki mengakui bahwa ketika masih belia, ia sering menggunakan pakaian hijab dengan warna yang bertabrakan. Bukan cuma soal warna, kesan tabrakan pun ia pakai dalam urusan memilih pattern hijab.

Tapi saat ini, Chiki mengaku lebih suka menggunakan warna-warna kalem. Ketika ditemui IDN Times pekan lalu, Chiki menggunakan hijab chiffon dengan warna cokelat muda yang dipadukan dengan kemeja coklat dan rompi abu.

 “Mungkin karena saya makin berumur, jadi makin suka yang kalem ya,” kata perempuan kelahiran 28 Januari 1989 ini.

Pada pertengahan 2000-an, Chiki tercatat menuntut ilmu di Multimedia University, Selangor, Malaysia. Lulus dari kampus itu, ia tak pulang ke Indonesia, melainkan magang di Les’ Copaque Production dan terlibat dalam proses kreatif film animasi Upin & Ipin. Selepas magang, ia mengambil penawaran untuk lanjut sebagai karyawan di Les’ Copaque Production.

Dalam masa-masanya berkarier di Malaysia, Chiki mengaku mulai doyan mengonsumsi kopi. Minuman itu, kata Chiki, dirasa cocok menunjang pekerjaan sebagai animator yang perlu suntikan semangat. “Misalnya dalam nge-render, dan proses kreatif lainnya, saya perlu on terus,” ujar putri dari pasangan selebriti Ikang Fawzi dan Marissa Haque ini.

Maka, Chiki menekankan bahwa kesukaannya meminum kopi tidak terjadi karena terbawa-bawa fenomena kopi kekinian di Indonesia. “Saya jadi punya kebiasaan ngopi sampai sekarang,” kata dia.

Saat ini, Chiki memandang bahwa meminum kopi telah menjadi gaya hidup terutama di kota-kota besar di Indonesia. Sementara di kota kecil, kedai kopi telah tumbuh dengan identitas sendiri sesuai dengan kultur daerahnya. “Di kota kecil justru banyak coffee shop yang lucu-lucu,” tutur dia.

Sedikit-banyak tren kopi kekinian itu berpengaruh terhadap pergerakan fashion hijab. Dengan hadirnya tren Outfit of The Day (OOTD) di Instagram, Chiki berpendapat bahwa seorang perempuan cenderung lebih memilih kedai kopi yang Instagramable. Lewat fenomena tersebut, jangan heran jika pada akhirnya orang-orang memilih warna kalem yang diidentitaskan sebagai warna kopi.

“Fashion saat ini lebih ke earth tone. Di mana dalam warna earth tone ada warna kopinya juga. Ada kecoklatan, kalem-kalem,” kata Chiki.

Meski berani berpendapat soal tren hijab masa kini, Chiki enggan menyampaikan prediksinya soal tren fashion hijab yang akan hadir selama 2020. “Saya bukan dukun, mas,” kata dia, berkelakar.

Chiki mengatakan bahwa dirinya bukanlah seseorang yang mengerti fashion secara menyeluruh. Bahkan, ia mengaku tak pernah ribet dalam memilih hijab dengan tidak mempertimbangkan dalam-dalam pemilihan warna dalam berbusana.

“Semuanya tergantung akan kebutuhan. Misalnya, kalau buat manggung saya pakai turban karena terlihat lebih anak band. Dalam acara-acara resmi, saya pakai yang biasa saja, misalnya chiffon, karena lebih simpel enggak harus setrika,” tutur Chiki.