Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan lansia (pexels.com/Pedro Nascimento)
ilustrasi pasangan lansia (pexels.com/Pedro Nascimento)

Intinya sih...

  • Mendengarkan dengan sepenuh hati adalah dasar dari ikatan kuat

  • Mengutamakan kepentingan bersama memperkuat hubungan jangka panjang

  • Berkolaborasi menciptakan pengalaman bersama yang mempererat ikatan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjalin hubungan sering kali identik dengan cinta. Banyak orang menganggap cinta sebagai kunci utama agar sebuah hubungan bisa bertahan lama. Padahal menurut para ahli, cinta hanya bagian kecil dari perjalanan panjang dalam mempertahankan ikatan dengan pasangan.

Ada banyak sifat dan kebiasaan lain yang justru lebih berperan penting dalam menjaga hubungan tetap sehat dan harmonis. Cinta bisa jadi awal yang indah, tapi mempertahankan kedekatan butuh usaha ekstra. Hubungan awet lahir dari sikap sehari-hari yang dilakukan dengan konsisten, bukan sekadar dari rasa sayang yang menggebu.

Kalau kamu sedang berusaha membangun hubungan jangka panjang, ada baiknya mengenali sifat-sifat penting ini. Yuk, simak tujuh sifat yang lebih kuat dari sekadar cinta dalam membuat hubungan langgeng.

1. Mendengarkan dengan sepenuh hati

ilustrasi ngobrol dengan pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Terapis Dr. Gloria Brame, Ph.D. menekankan bahwa salah satu dasar dari ikatan kuat adalah kemampuan untuk benar-benar mendengarkan. Mendengarkan dengan sepenuh hati artinya kamu hadir penuh saat pasangan berbicara, bukan sekadar mendengar sambil lalu. Dengan begitu, pasangan merasa dihargai dan dipahami.

Mendengarkan bukan sekadar menunggu giliran untuk bicara, melainkan memberi ruang agar pasangan merasa didengar sepenuhnya. Dengan cara ini, komunikasi jadi lebih jujur, perasaan lebih mudah tersampaikan, dan kepercayaan pun makin kuat. Kebiasaan ini perlahan membangun fondasi kokoh yang bikin hubungan bertahan lebih lama.

2. Mengutamakan “kita” dibanding “aku”

ilustrasi pasangan bahagia (pixabay.com/dai_nguyen)

Menurut terapis pernikahan Eva Van Prooyen, pasangan yang berhasil bertahan lama biasanya punya pola pikir “kami duluan” daripada “saya duluan”. Artinya, keputusan dan langkah dalam hubungan selalu mempertimbangkan kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan pribadi.

Kalau salah satu terus-menerus mementingkan diri sendiri, hubungan bisa terasa timpang. Sebaliknya, ketika kalian sepakat menjadikan hubungan sebagai prioritas, rasa aman dan saling percaya akan tumbuh. Inilah fondasi yang bikin hubungan terasa solid.

3. Mau berkolaborasi dan menciptakan hal bersama

ilustrasi pasangan traveling (pexels.com/cottonbro studio)

Konselor pasangan Larry Michel menjelaskan bahwa hubungan yang sehat bukan hanya soal rutinitas, tapi juga pengalaman berharga yang diciptakan bersama. Bukan sekadar “aku punya ide” atau “kamu punya ide”, melainkan bagaimana keduanya bisa berkolaborasi.

Contoh sederhana, merencanakan liburan, memasak bareng, atau sekadar mendekorasi rumah. Aktivitas ini mungkin terlihat kecil, tapi justru jadi perekat karena ada kebersamaan, kejutan, dan kenangan yang tercipta. Kalau kamu dan pasangan sering berkolaborasi, hubungan akan terasa lebih hidup dan penuh warna.

4. Punya tujuan keuangan bersama

ilustrasi rumah KPR (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)

Pelatih hubungan Keith Dent menekankan bahwa pasangan yang awet biasanya selaras dalam hal keuangan. Uang memang topik sensitif, tapi justru itu yang bikin penting untuk dibicarakan secara terbuka.

Kamu dan pasangan bisa mulai dengan membahas kondisi keuangan masing-masing, lalu menyusun tujuan jangka panjang bersama, seperti tabungan rumah, liburan, atau investasi pendidikan anak. Penelitian dalam The Review of General Psychology menjelaskan bahwa komunikasi, pola pemecahan masalah, serta nilai budaya berperan besar dalam menentukan prioritas tujuan rumah tangga. Jadi, keselarasan finansial bukan sekadar soal angka, tapi juga soal nilai dan komitmen.

5. Bersikap penuh tanggung jawab

ilustrasi pasangan tersenyum (pexels.com/Basith Nazeer)

Menurut terapis Aline Zoldbrod, Ph.D., sifat penuh tanggung jawab atau conscientiousness jauh lebih menentukan dalam hubungan jangka panjang dibanding cinta. Orang yang punya sifat ini cenderung disiplin, bisa diandalkan, dan menepati janji.

Penelitian dalam Journal of Research in Personality menunjukkan bahwa conscientiousness termasuk salah satu dari Big Five Personality Traits yang berhubungan dengan kepuasan hubungan. Dengan pasangan yang bisa dipercaya, kamu akan merasa aman, dihargai, dan punya landasan kuat untuk tumbuh bersama.

6. Memberi ruang untuk diri sendiri

ilustrasi santai di rumah (pexels.com/Sam Lion)

Konselor pasangan Lianne Avila menekankan bahwa meski pasangan penting, menjaga diri sendiri juga gak kalah krusial. Memberi ruang untuk melakukan hobi, menulis jurnal, atau sekadar istirahat bisa membantu menjaga keseimbangan.

Penelitian tahun 2017 menemukan bahwa praktik refleksi diri membantu seseorang lebih memahami emosi, kebutuhan, dan cara berkomunikasi. Hasilnya, pasangan bisa menghadapi konflik dengan lebih sehat dan saling mendukung pertumbuhan pribadi. Jadi, jangan takut untuk sesekali punya “me time” karena itu justru bikin hubungan lebih kuat.

7. Menjaga rasa saling menghormati

ilustrasi pasangan pegangan tangan (unsplash.com/Tuyen Vo)

Terapis Richard Drobnick menjelaskan bahwa rasa hormat adalah salah satu kunci yang membuat hubungan bertahan lebih lama dibanding cinta. Saat pasangan merasa dihargai, mereka akan lebih terbuka secara emosional dan merasa aman dalam hubungan.

Menghormati artinya mendengarkan pendapat, mengakui perasaan, dan memperlakukan pasangan sebagai setara. Tanpa rasa hormat, cinta bisa terasa rapuh. Tapi kalau dihiasi penghargaan dan respek, hubungan akan jadi kokoh dan penuh keseimbangan.

Cinta memang hal penting, tapi bukan satu-satunya alasan sebuah hubungan bisa bertahan. Mendengarkan dengan tulus, mengutamakan kebersamaan, punya tujuan finansial yang jelas, hingga menjaga rasa hormat adalah sifat-sifat yang bikin hubungan lebih awet.

Kalau kamu ingin membangun ikatan jangka panjang, fokuslah pada sikap sehari-hari yang konsisten. Dengan begitu, hubunganmu bukan hanya penuh cinta, tapi juga kokoh, sehat, dan membahagiakan untuk waktu yang lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team