Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pria foto backlight (freepik.com/cookie_studio)
Ilustrasi pria foto backlight (freepik.com/cookie_studio)

Intinya sih...

  • Pria matang secara emosional mampu mengelola emosi tanpa meluapkannya impulsif, menciptakan hubungan yang stabil dan minim pertengkaran.

  • Kedewasaan emosional tercermin dari tanggung jawab atas pilihan, kata-kata, dan tindakan, membuat pasangan merasa dihargai dan setara dalam hubungan.

  • Pria matang secara emosional memberi rasa aman secara konsisten, menciptakan hubungan yang sehat, stabil, dan penuh kepercayaan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada banyak hal yang membuat hubungan jadi awet, tetapi salah satu fondasi terkuatnya adalah kedewasaan emosional. Bagi pria, kematangan ini bukan soal usia, melainkan cara ia mengelola emosi, mengambil keputusan, dan memperlakukan pasangan.

Pria yang matang secara emosional biasanya mampu menciptakan rasa aman dalam hubungan. Ia tidak mudah tersulut, tidak menghilang saat ada masalah, dan tidak menganggap hubungan sebagai beban. Justru sebaliknya, ia menjadikannya ruang untuk tumbuh.

Namun, tanda-tandanya sering kali halus dan tidak selalu bisa terlihat dalam waktu singkat. Kamu perlu memperhatikan bagaimana ia bersikap dalam berbagai situasi.

Kalau pasanganmu menunjukkan poin-poin berikut, ada kemungkinan besar ia sudah matang secara emosional ketika menjalani hubungan.

1. Mampu mengelola emosi tanpa meluapkannya secara impulsif

ilustrasi pria dengan luka masa lalu (unsplash.com/@felipepelaquim)

Pria yang matang secara emosional tidak membiarkan emosinya meledak tanpa kontrol. Ia bisa marah tanpa menyakiti, kecewa tanpa drama, dan sedih tanpa menutup diri berhari-hari.

Ia tahu bahwa setiap perasaan valid, tetapi cara menyalurkannya harus tetap bijak. Ketika ada konflik, ia memilih berbicara daripada menghilang.

Ketika stres, ia mencari solusi, bukan pelampiasan. Kemampuan ini membuat hubungan lebih stabil dan minim pertengkaran tidak perlu. 

2. Bertanggung jawab atas pilihan, kata-kata, dan tindakannya

ilustrasi pria mencuci piring (freepik.com/freepik)

Salah satu ciri paling jelas dari kedewasaan emosional adalah kemampuan bertanggung jawab. Ia tidak menyalahkan orang lain ketika ada masalah, dan tidak lari dari konsekuensi.

Jika ia berbuat salah, ia meminta maaf tanpa defensif. Jika ada keputusan besar dalam hubungan, ia mempertimbangkan dampaknya dan tidak asal membuat janji.

Kualitas ini membuat pasangan merasa dihargai dan diperlakukan setara dalam hubungan.

3. Mampu memberi rasa aman secara konsisten

ilustrasi pria fokus pada kualitas diri (pexels.com/cottonbro studio)

Pria yang matang secara emosional tidak membuat hubungan dipenuhi tebak-tebakan atau rasa was-was. Ia konsisten, bukan hanya romantis saat awal saja.

Ia terbuka soal perasaannya, tidak menghilang tanpa kabar, dan menghargai batasan yang kamu buat. Ia juga mampu memberi dukungan tanpa membuatmu merasa bergantung.

Dengan cara ini, hubungan terasa lebih sehat, stabil, dan penuh kepercayaan.

Dengan memahami ciri-ciri ini, kamu bisa lebih mudah mengenali apakah seseorang benar-benar siap membangun hubungan dewasa. Kematangan emosional memang tidak selalu terlihat sejak awal, tetapi ketika kamu menemukannya, itu adalah fondasi yang sangat berharga dalam perjalanan cinta yang sehat.

Editorial Team