Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi motor di garasi (unsplash.com/Gaku Suyama)
ilustrasi motor di garasi (unsplash.com/Gaku Suyama)

Intinya sih...

  • Kelembapan tinggi di garasi

    • Kelembapan tinggi memicu embun yang merusak lapisan cat

  • Gara-gara kelembapan, motor jadi tampak kusam dan tidak mengkilap

  • Debu dan kotoran yang menumpuk

    • Partikel debu berfungsi layaknya amplas mikro yang menggores lapisan cat

  • Kilau cat pun memudar dan teksturnya jadi kasar akibat debu yang menumpuk

  • Paparan sinar matahari tidak langsung

    • Sinar matahari tidak langsung membawa radiasi ultraviolet (UV) yang mer

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak yang mengira kalau menyimpan motor di garasi otomatis membuat kondisinya tetap prima, termasuk bagian cat yang tetap mengilap. Nyatanya, meski motor jarang dipakai dan selalu berada di dalam garasi, warna cat tetap bisa pudar secara perlahan.

Hal ini tentu bikin heran, apalagi jika motor tergolong baru. Padahal, ada banyak faktor tersembunyi yang mampu mengikis lapisan cat meski motor tidak terkena panas terik atau hujan langsung.

Cat motor memang punya daya tahan tertentu, tetapi tetap rentan terhadap pengaruh lingkungan sekitar, termasuk yang ada di dalam ruangan. Kelembapan, kualitas udara, hingga cara perawatan yang kurang tepat bisa jadi penyebab utama warnanya memudar.

Jadi, sebelum terlambat, penting untuk tahu apa saja yang membuat cat motor kehilangan kilau meski disimpan rapi di garasi. Dengan begitu, perawatan bisa lebih tepat sasaran dan umur cat pun lebih panjang.

1. Kelembapan tinggi di garasi

ilustrasi motor di garasi (unsplash.com/Walter John)

Kelembapan yang tinggi di dalam garasi bisa membuat cat motor pelan-pelan kehilangan daya tahannya. Kondisi udara yang terlalu lembap memicu terbentuknya embun di permukaan bodi motor, terutama di malam hari.

Embun ini memang terlihat sepele, tetapi jika dibiarkan terus-menerus akan merusak lapisan pelindung cat. Lama-kelamaan, warna motor jadi tampak kusam dan tidak lagi secerah saat baru dibeli.

Garasi yang tertutup rapat tanpa sirkulasi udara yang baik menjadi tempat ideal untuk penumpukan kelembapan. Apalagi kalau garasi berada di area dengan curah hujan tinggi atau dekat sumber air, risiko ini semakin besar.

Kelembapan yang berlebihan juga mempercepat proses oksidasi pada cat. Kondisi ini membuat permukaan motor tidak lagi mengkilap, bahkan bisa menimbulkan bercak-bercak samar yang sulit dihilangkan.

2. Debu dan kotoran yang menumpuk

ilustrasi garasi (unsplash.com/ Benjamin Elliott)

Meski disimpan di dalam garasi, motor tetap bisa terkena debu yang masuk melalui celah pintu atau ventilasi. Debu yang menempel di bodi motor memang terlihat seperti masalah kecil, tetapi efeknya bisa serius.

Partikel debu berfungsi layaknya amplas mikro yang perlahan menggores lapisan cat. Saat debu menumpuk dalam waktu lama, kilau cat pun memudar dan teksturnya jadi kasar.

Debu juga sering bercampur dengan partikel polutan lain, seperti asap kendaraan atau residu minyak. Campuran ini akan menempel kuat di permukaan cat dan membuatnya sulit dibersihkan hanya dengan lap kering.

Jika dibiarkan, noda akan semakin membandel dan mempengaruhi warna asli motor. Pembersihan rutin tetap penting, bahkan jika motor jarang dipakai sekalipun.

3. Paparan sinar matahari tidak langsung

ilustrasi motor di garasi (unsplash.com/LouisMoto)

Banyak yang gak sadar kalau sinar matahari tidak langsung pun bisa memengaruhi kualitas cat motor. Meski motor berada di dalam garasi, cahaya yang masuk lewat jendela atau celah pintu tetap membawa radiasi ultraviolet (UV).

Radiasi ini akan merusak struktur molekul cat dan menyebabkan warnanya memudar sedikit demi sedikit. Efeknya memang tidak secepat jika motor dibiarkan di luar, tetapi tetap nyata dalam jangka panjang.

Cahaya matahari yang terpantul dari dinding atau lantai keramik juga bisa meningkatkan panas di sekitar motor. Suhu yang lebih tinggi mempercepat proses degradasi cat, terutama pada motor dengan warna cerah.

Itulah mengapa, meski garasi tertutup, penempatan motor dan kondisi pencahayaan tetap harus diperhatikan. Penambahan penutup motor berkualitas bisa membantu mengurangi efek radiasi ini.

4. Perawatan yang kurang tepat

illustrasi cuci motor (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Cara merawat motor juga berperan besar dalam menjaga kualitas cat. Banyak orang yang mencuci motor dengan deterjen rumah tangga atau sabun cuci piring, padahal kandungan kimianya terlalu keras.

Bahan-bahan ini bisa mengikis lapisan pelindung cat dan membuat warnanya lebih cepat kusam. Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah mengelap motor dalam kondisi kering tapi penuh debu, yang justru menggores permukaan.

Selain itu, penggunaan lap yang kasar atau sikat yang tidak sesuai juga bisa memperburuk kondisi cat. Motor yang jarang digunakan tetap membutuhkan perawatan berkala dengan produk khusus otomotif. Menggunakan wax atau pelapis pelindung UV secara rutin bisa memperpanjang umur kilau cat.

Jadi, perawatan yang benar sama pentingnya dengan penyimpanan yang baik.

Penyebab cat motor pudar meski disimpan di garasi ternyata cukup beragam, mulai dari kelembapan, debu, cahaya matahari, hingga perawatan yang kurang tepat. Semua faktor ini saling berkontribusi dalam mengikis ketahanan warna dan kilau cat.

Memahami penyebabnya membuat langkah pencegahan bisa dilakukan sejak dini. Dengan menjaga kondisi garasi, rutin membersihkan motor, serta menggunakan produk perawatan yang sesuai, warna cat akan tetap awet dan mengilap lebih lama.

Motor pun selalu terlihat prima meski jarang digunakan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team