7 Ciri Seseorang Yang Memanusiakan Manusia, Sungguh Mulia!

Pertahankan terus manusia seperti ini dalam hidupmu

Bicara soal memanusiakan manusia, tentu langsung teringat oleh filosofi yang dibawa oleh tokoh nasional Indonesia yaitu Sam Ratulangi. Memanusiakan manusia dimaknai lebih dalam melalui kalimat "Si Tou Timou Tumou Tou" yang artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia apabila ia sudah bisa memanusiakan manusia lainnya.

Dalam prakteknya memanusiakan manusia memang tidaklah mudah. Kita sebagai manusia tentu harus bisa memposisikan diri kita selayaknya manusia seutuhnya. Melibatkan empati, intuisi, dan hati karena sama-sama senasib dan sepenanggungan bahwa kita dilahirkan sebagai manusia untuk membantu manusia lainnya.

Memanusiakan manusia adalah slogan yang kerap kita dengar sehari-hari. Slogan ini tentunya bukan hanya sekedar embel-embel saja, namun diimplementasikan juga dalam kehidupan nyata seperti lingkungan pertemanan. Sayangnya, tidak sedikit manusia yang tidak memanusiakan manusia lainnya.

Padahal sama-sama manusia tapi kok perangainya buruk sekali? Perilakunya pun tidak mencerminkan kalau dirinya memanusiakan manusia. Lalu, bentuknya seperti apa sih apabila seorang manusia itu memanusiakan manusia lainnya? Simak penjelasannya yuk, kawan!

 

1. Empati

7 Ciri Seseorang Yang Memanusiakan Manusia, Sungguh Mulia!ilustrasi sebuah charity (pexels.com/RDNE Stock Project)

Satu hal yang membedakan kita sebagai manusia (as a human) dengan makhluk lainnya adalah didasari oleh rasa empati. Kita punya rasa tentang apa yang dirasakan manusia lain. Disinilah letak sebenarnya dari arti memanusiakan manusia itu sendiri.

Jika mereka merasakan lara, walaupun kita terasa jauh kita juga merasakan hal yang sama. Melalui rasa empati, kita mampu merasakan kebahagiaan dan kesedihan orang lain seolah itu adalah bagian dari diri kita sendiri.

Dengan begitu, kita tidak hanya berjuang untuk kepentingan pribadi, melainkan juga untuk kepentingan bersama. Memanusiakan manusia menjadi suatu perwujudan dari kemampuan untuk mengerti dan turut merasakan penderitaan serta kebahagiaan sesama.

2. Menjadi selayaknya manusia

7 Ciri Seseorang Yang Memanusiakan Manusia, Sungguh Mulia!ilustrasi saling menyemangati sesama manusia (pexels.com/Fauxels)

Memanusiakan manusia adalah menjadikan diri kita, memposisikan diri kita menjadi selayaknya manusia. Ini bukan hanya sekadar peran atau tugas, tetapi suatu sikap batin yang mengakui keberadaan, hak, dan martabat setiap individu.

Ketika kita memanusiakan manusia, kita secara aktif menghadirkan kehadiran dan kepedulian kita, menciptakan ruang bagi keberagaman, dan memahami bahwa setiap orang memiliki peran dan kontribusi uniknya dalam kehidupan ini.

Memanusiakan manusia melibatkan kemampuan untuk melihat dinamika kompleks dalam kehidupan orang lain, bukan hanya sebagai karakter dalam kisah kita sendiri. Ini berarti mengakui keberagaman latar belakang, pengalaman, dan aspirasi orang lain, serta bersedia belajar dari perspektif mereka. Maka dari itu, belajarlah untuk menjadi manusia yang manusia

3. Bersedia untuk belajar menjadi manusia yang manusia

7 Ciri Seseorang Yang Memanusiakan Manusia, Sungguh Mulia!ilustrasi lingkungan pertemanan yang berbeda etnis (pexels.com/RF._.studio)

Belajar menjadi manusia yang manusia merujuk pada upaya dan kesadaran individu untuk mengembangkan sifat-sifat dan sikap-sikap yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan etika sosial.

Dengan belajar menjadi manusia yang manusia, seseorang berusaha untuk membentuk karakter dan sikap yang positif, menciptakan hubungan yang sehat dan membangun kontribusi positif terhadap masyarakat.

Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk menjadi individu yang berdaya, beretika, dan mampu memberikan dampak positif pada dunia sekitar. Kalau kamu merasa belum punya perikemanusiaan maka wajib untuk belajar menjadi manusia yang manusia

4. Saling menolong bila dibutuhkan

7 Ciri Seseorang Yang Memanusiakan Manusia, Sungguh Mulia!ilustrasi saling tolong menolong dan support (unsplash.com/Hannah Busing)

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dari uluran tangan orang lain. Orang yang memanusiakan manusia cenderung siap membantu orang lain ketika diperlukan. Mereka merespons dengan baik ketika ada orang yang membutuhkan dukungan atau bantuan.

Jika kamu memang membutuhkan bantuan, tak usah sungkan-sungkan. Memanusiakan manusia sejatinya esensinya terletak dari adanya saling menolong kepada manusia lain bilamana dibutuhkan.

Pentingnya memberikan dan menerima bantuan juga mengajarkan kita untuk tidak terlalu egois atau merasa terlalu mandiri. Setiap orang, tanpa terkecuali, memiliki momen ketika mereka membutuhkan dukungan dari orang lain.

Memanusiakan manusia melalui aksi saling menolong juga dapat membuka pintu bagi perubahan positif dalam kehidupan. Dalam momen sulit, bantuan dari sesama manusia bisa menjadi pendorong semangat, membangkitkan harapan, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dalam hidup.

5. Mencurahkan segala bentuk perhatian secara penuh

7 Ciri Seseorang Yang Memanusiakan Manusia, Sungguh Mulia!ilustrasi seseorang sedang menenangkan temannya (pexels.com/Anna Shvets)

Memanusiakan manusia juga dapat dimaknai dengan memberikan bentuk perhatian secara penuh kepada manusia lainnya. Hal ini mencakup upaya untuk memahami kebutuhan, aspirasi, dan perasaan orang lain dengan sepenuh hati. Memberikan perhatian penuh tidak hanya berarti secara fisik hadir, tetapi juga melibatkan ketertarikan emosional dan mental yang mendalam terhadap keberadaan dan pengalaman sesama.

Dengan memberikan perhatian penuh, kita menciptakan ruang untuk mendengarkan tanpa terganggu, menghargai sudut pandang orang lain, dan merespon dengan kepedulian yang tulus.

Ini melibatkan kesediaan untuk memahami konteks emosional dan situasional orang lain, sehingga kita dapat merespons dengan cara yang mendukung dan memanusiakan. Misalnya dengan mengalokasikan waktunya kepada orang lain yang butuh didengar masukan, curhat, dan celotehannya, tidak menghakimi jika orang sedang bercerita, tidak disela dan dicela atas segala keluh kesahnya. 

6. Tidak diskriminatif

7 Ciri Seseorang Yang Memanusiakan Manusia, Sungguh Mulia!ilustrasi lingkungan pertemanan (pexels.com/THIS IS ZUN)

Seseorang yang memanusiakan manusia tidak mendiskriminasi orang berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau faktor-faktor lainnya. Mereka memperlakukan semua orang dengan adil dan setara. Hal ini mencakup sikap terbuka dan penerimaan terhadap keberagaman, serta penghargaan terhadap hak asasi manusia tanpa memandang latar belakang atau identitas individu.

Lebih dari sekadar menghindari diskriminasi, orang yang memanusiakan manusia aktif berusaha untuk mengatasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Mereka mungkin terlibat dalam advokasi untuk hak-hak minoritas, memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami ketidaksetaraan, dan berpartisipasi dalam upaya membangun masyarakat yang inklusif.

Orang yang memanusiakan manusia sadar bahwa kerjasama dan saling menghormati manusia lain (hak asasi manusia) terhadap perbedaan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan berkelanjutan.

7. Tulus dari dalam hati

7 Ciri Seseorang Yang Memanusiakan Manusia, Sungguh Mulia!ilustrasi ketulusan hati (unsplash.com/leah hetteberg)

Seseorang yang memanusiakan manusia itu melakukannya dengan tulus dan niat dari dalam hati. Tindakan mereka sungguh tidak dibuat-buat. Niat dan tindakan mereka bersumber dari ketulusan dan empati yang mendalam, bukan karena motif atau harapan untuk mendapatkan imbalan atau pujian. Ketulusan ini menciptakan kesejajaran antara kata dan perbuatan, memancarkan kejujuran dan kehangatan dalam interaksi mereka dengan sesama manusia.

Ketika seseorang bertindak dengan tulus dalam memanusiakan manusia, tindakan tersebut bukanlah strategi atau pencitraan semata. Mereka tidak mencari popularitas atau keuntungan pribadi dari perilaku baik mereka. Sebaliknya, mereka memandang setiap tindakan sebagai bentuk kontribusi mereka untuk menciptakan dunia yang lebih baik, tanpa mengharapkan imbalan atau validasi orang lain yang berlebihan.

Perilaku memanusiakan manusia adalah hal yang sungguh mulia dan patut kamu contoh. Konsep ini mengajarkan bahwa esensi manusia tidak hanya terletak pada dirinya sendiri, melainkan juga dalam kemampuannya untuk memahami, menghargai, dan membantu sesama. Pesan yang bisa diambil dari artikel ini adalah ringankan tangan dan tolong menolong kepada manusia lainnya kalau kamu memang manusia. Tidak perlu untuk memaksa, cukup lakukan apa yang memang kamu bisa.

Apalagi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 pun juga sudah jelas tertulis bahwa orang yang berperikemanusiaan memang tergerak hatinya untuk menolong karena memang dirinya sadar bahwa dia juga manusia.

Jadi apakah kamu sekarang sudah menyadari bahwa kamu adalah manusia lumrah seperti manusia lainnya juga? Pelan-pelan mulai sadari yuk. Kalau kamu punya teman yang memiliki tanda-tanda di atas dan kebetulan ada dalam lingkungan pertemananmu, jaga mereka ya dan pertahankan terus manusia itu dalam hidup kamu. 

Reyvan Maulid Photo Community Writer Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya